Mentan: Ketersedian Pangan bagi Rakyat Indonesia Menjadi Fokus Utama

Rabu, 15 Desember 2021 | 11:09 WIB
Mentan: Ketersedian Pangan bagi Rakyat Indonesia Menjadi Fokus Utama
Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketersedian pangan bagi rakyat Indonesia yang menjadi fokus utama, yang harus dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan petani. Hal itu dikemukakan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo ketika mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau food estate, sekaligus menanam bawang merah di Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung, Selasa (14/12/2021).

Presiden Jokowi juga didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ragam komoditas yang ditanam di lokasi food estate adalah bawang merah, bawang putih, kentang, dan cabai dimana total luas areal mecapai 339 hektare.

“Di Kabupaten Temanggung, ada 339 hektare yang akan kita dampingi, didampingi oleh Kementerian Pertanian, yang kita harapkan produktivitasnya meningkat," terang presiden.

Baca Juga: Irigasi Bantu Petani Muara Enim Tingkatkan Indeks Pertanaman

Jokowi mengingatkan, hal yang paling penting yang harus disiapkan adalah offtaker dan kepastian harga.

"Yang paling penting kita siapkan, offtaker yang membeli dari bawang merah yang kita tanam sehingga kepastiang harga, kepastian yang akan membeli itu ada, agar tidak dipermaikan oleh para tengkulak," katanya.

Sementara itu, Ganjar mengapresiasi langkah cepat Jokowi yang langsung menelepon Menteri Perdagangan, minta agar ada jalan keluar dari persoalan itu.

"Yang harus dibereskan hari ini adalah bawang putih, itu nomor satu. Karena impor kita masih tinggi dan ketika petani panen, harganya jatuh,” jelasnya.

Ganjar juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi untuk menggunakan bibit unggul, agar hasil produksi menjadi yang terbaik.

Baca Juga: Kementan Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru 2022

“Bibitnya mesti the best. Kalau itu sudah, maka kita harus jadi nomor satu,” imbuhnya.

Selain dari sisi produksi, pendampingan pun dilakukan oleh Kementan dalam membantu menghubungkan antara petani dengan para pembeli. Para petani memiliki jaminan atas hasil komoditas yang telah mereka produksi.

Di wilayah ini, food estate berada dalam 5 kecamatan dan mampu menyerap hampir 1.200 petani.

“Kita harap, dengan produktivitas yang semakin baik, intervensi di bibit, pendapatan petani akan meningkat, dan ini akan saya lihat setelah panen. Kita dapat memastikan panen telah terjadi," ujar presiden

Pengembanan produk dalam food estate di wilayah ini, nantinya direncanakan akan menjadi berbagai produk, yakni komoditas cabai menjadi cabai segar, cabai olahan berupa cabai kering, cabai bubuk, pasta, abon cabai, manisan cabai; komoditas kentang menjadi kentang segar dan olahan berupa keripik, french fries, pottatoes, dan mie kentan; komoditas bawang merah menjadi bawang merah segar, bawan goreng, pasta, minyak, biopeptisida, serta benih bawang merah; komoditas bawang putih menjadi bawang putih segar; bawang putih goreng; bawan putih bubuk, black gartik, dan benih bawang putih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI