Pemerintah Klaim Berhasil Bantu 670.000 Pengangguran Selama 2021

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 15 Desember 2021 | 10:59 WIB
Pemerintah Klaim Berhasil Bantu 670.000 Pengangguran Selama 2021
Para pencari kerja di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (24/1).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama pemulihan ekonomi dampak COVID-19 di tahun 2021, pemerintah mengklaim berhasil menekan jumlah pengangguran dan menurunkan hingga 670.000 orang. 

Selain itu, jumlah penyerapan tenaga kerja naik 2,6 juta orang serta pertumbuhan angkatan kerja juga naik sebesar 1,4 persen mampu terjaaga berkat dukungan emulihan ekonomi.

“Kita lihat tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2021 berada pada angka 6,5 persen ini sudah turun lagi dari kondisi puncak waktu di tengah Covid-19 tahun lalu yaitu pada Agustus 2020, penurunan 0,58 persen dari sisi jumlah pengangguran yang berkurang sekitar 670.000 orang,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam webinar Hadapi Bersama Perubahan Iklim dan Strategi Hijau, Selasa (14/12/2021).

Ia lantas menyebut, pemulihan ekonomi harus bisa dirasakan secara nyata dan tidak hanya tersaji dalam data-data statistik, yakni melalui peningkatan kesempatan kerja.

Baca Juga: Disnakertrans DKI Jakarta: Jumlah Pengangguran Turun Selama Wabah COVID-19

Sementara dari sisi kemiskinan, ia menjelaskan, Pemerintah tidak hanya fokus pada pemulihan ekonomi saja tapi juga atas kemiskinan absolut.

Mengutip Solopos.com --jaringan Suara.com, hingga Maret 2021 mencapai 10,14 persen atau 27,5 juta jiwa, angka tersebut membaik dibandingkan September tahun 2020 yang mencapai 10,19 persen atau 27,6 juta jiwa.

“Penurunannya belum terlalu dalam. Oleh karena itu, Presiden dan kabinet sekarang memberikan perhatian khusus untuk kabupaten-kabupaten dan daerah yang memiliki kantong kemiskinan absolut,” ujar Menkeu dilansir liputan6.com.

Sehingga, Pemerintah bisa mengupayakan kesejahteraan kalangan tersebut jingga memulihkan kondisi ekonomi melalui lapangan kerja hingga turun tangan langsung.

Sri Mulyani juga mengatakan, pihaknya terus menggunakan instrumen APBN baik dari pajak seperti insentif perpajakan atau pajak yang ditanggung pemerintah, maupun dari sisi instrumen belanja dalam bentuk hibah, subsidi dan dukungan belanja lainnya.

Baca Juga: Angka Kemiskinan Tak Berkurang, DPRD Minta Pemkab Kulon Progo Evaluasi Program

“Selain APBN menjadi instrumen utama untuk terus mendukung pemulihan ekonomi, APBN juga bekerja keras untuk membangun dan memulihkan fondasi-fondasi yang mengalami dampak luar biasa akibat covid-19, salah satunya pengangguran,” pungkas Menkeu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI