Ekonomi RI Mulai Pulih Tapi Ancaman Meroketnya Inflasi di Depan Mata

Selasa, 14 Desember 2021 | 14:27 WIB
Ekonomi RI Mulai Pulih Tapi Ancaman Meroketnya Inflasi di Depan Mata
Ilustrasi Ekonomi. (Ruang Guru)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak menampik bahwa proses pemulihan ekonomi yang saat ini terjadi bisa terancam karena tingginya laju angka inflasi kedepannya.

"Sisi mana yang perlu mendapatkan ekstra, agar keduanya berinteraksi harmonis, sehingga tidak terjadi seperti di berbagai negara, lonjakan inflasi saat pemulihan ekonomi sedang terjadi," kata Sri Mulyani dalam acara webinar Tempo Economic Briefing 2022, Selasa (14/12/2021).

Dikatakan Sri Mulyani saat ini sejumlah negara maju di dunia sedang mengalami tantangan lonjakan inflasi yang tinggi, hal ini disebabkan kondisi perekonomian yang mulai membaik sehingga menyebabkan permintaan meningkat namun disisi lain pasokan akan permintaan tersebut sedikit karena terkendala pandemi.

Asal tahu saja inflasi AS mencapai level tertinggi dalam empat dekade terakhir pada November, akibat permintaan konsumen yang kuat diperparah dengan kendala pasokan terkait pandemi.

Baca Juga: Inflasi AS Meroket 6,8 Persen, Sri Mulyani: Kita Harus Jaga Diri

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan indeks harga konsumen-yang mengukur besaran yang dibayarkan konsumen untuk barang dan jasa-naik 6,8 persen pada November dari bulan yang sama tahun lalu.

Sehingga, kata dia, respons kebijakan Eropa dan Amerika Serikat inilah yang bakal berimbas kepada negara berkembang, tak terkecuali Indonesia. Padahal saat ini, Indonesia tengah mengalami pemulihan ekonomi akibat pandemi yang mulai terkendali.

"Respon kebijakan baik di AS maupun Eropa yang berfokus pada penanganan inflasi dan menjaga pemulihan ekonomi pasti memiliki spill over atau berimbas ke negara berkembang termasuk emerging markets dan Indonesia. Kita harus menjaga diri," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI