Viral Startup 'Paksa' Karyawan Resign Hingga Tak Beri Gaji, Sewa Ormas Amankan Kantor

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 14 Desember 2021 | 08:43 WIB
Viral Startup 'Paksa' Karyawan Resign Hingga Tak Beri Gaji, Sewa Ormas Amankan Kantor
Viral perusahaan paksa karyawan resign (Twitter via Overheard Keuangan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial diramaikan dengan adanya kabar perusahaan rintisan atau startup yang mendadak memanggil puluhan karyawannya agar bersedia mengundurkan diri alias resign.

Uniknya, dalam aksi putusan perusahaan yang namanya masih dirahasiakan itu, pihak perusahaan bahkan disebut-sebut menyewa ormas untuk menjaga kantor dengan alasan keamanan.

"Denger-denger ada stratap yang barusan manggil 40-50an karyawannya trus pada disuruh resign nih. Sambil dijagain ormas pula," tulis akun Taktekbum di Twitter.

Dalam salah satu jepretan layar percakapan dengan sosok yang diperkirakan merupakan karyawan perusahaan itu, nampak pengakuan karyawan yang diberi agar resign guna mendapatkan gaji mereka. Namun, karyawan yang sebelumnya sudah resign ternyata beberapa diantaranya belum diberikan haknya.

Menurut sosok anonim ini, karyawan yang belum lama ini 'dipaksa' resign dan sudah mendapatkan pekerjaan baru juga tidak segera dilunasi gajinya dengan alasan ekonomi.

Salah satu netizen juga menyebut, ada karyawan yang belum menerima gaji mereka sejak September lalu.

"Cuma takut aja mereka lepas tanggung jawab sama yang udah ngajuin resign dulun dan pada akhirnya janji hanya sekedar janji," tulis dia.

Terkait adanya ormas berpakaian preman yang beberapa hari belakangan berada di sekitar perusahaan dengan alasan keamanan.

Dikutip dari unggahan akun Instagram OverheardKeuangan, sejumlah orang bertampang sangar dan pakaian layaknya preman memang tampak di sekitar perusahaan terkait.

Baca Juga: Viral! Kini Ada Elon Musk KW dari China, Siapa Namanya?

Dari jepretan layar percakapan, salah seorang netizen menduga, perusahaan sudah menjalin komunikasi dengan ormas preman tersebut sejak 2018 silam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI