3 Bandara Milik AP I Bakal Dikelola Swasta, Sudah Ada Asing yang Tertarik

Senin, 13 Desember 2021 | 14:26 WIB
3 Bandara Milik AP I Bakal Dikelola Swasta, Sudah Ada Asing yang Tertarik
Direktur Utama AP I Faik Fahmi. [Suara.com/Achmad Fauzi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menegaskan tidak akan menjual aset-asetnya untuk menyehatkan kondisi kinerja keuangan. AP I akan menggunakan skema daur ulang aset atau recycling asset untuk menghijaukan kembali kinerja keuangan.

Direktur Utama AP I, Faik Fahmi menjelaskan, dalam recycling asset itu, bandara-bandara yang dimiliki oleh perseroan akan dikerjasamakan pengelolaannya oleh pihak lain.

"Recycle itu kan memanfaatkan aset ya agar value-nya meningkat. Jadi tidak dijual asetnya, tapi dikerjasamakan sehingga value-nya naik," ujar Faik dalam konferensi pers, Senin (13/12/2021)

Menurut Fahmi, terdapat tiga bandara yang akan dilakukan recycling asset. Pertama, Bandara Internasional Lombok, di mana terdapat lahan sekitar 550 hektar yang bisa dikembangkan untuk mendukung ajang perlombaan MotoGP.

Baca Juga: Tunggu Izin Pemerintah, Akses Tol Bandara Kertajati Segera Beroperasi

Namun demikian, Faik tidak merinci siapa pihak asing yang akan mengelola Bandara Internasional Lombok. Sebab, prosesnya kini masih dalam tahap penawaran dan beberapa kandidat telah berminat untuk pengelolan Bandar Lombok.

"Ini memang kita ada rencana untuk menggandeng partner untuk development Bandara Lombok, karena memang kita lahannya ada sekitar 550 Ha yang harus kita optimalkan. Apalagi Mandalika akan dikembangkan menjadi destinasi untuk kegiatan semacam MotoGP, jadi ini perlu kita siapkan. Sekarang ini sudah tahap penawaran, ada beberapa kandidat yang berminat untuk masuk," ucap dia.

Selain itu kedua, tutur Faik, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makkasar yang pengelolaannya akan dikerjasamakan dengan pihak lain.

Kemudian ketiga, Bandara Ngurah Bali juga masuk dalam strategi recycling asset perseroan. Akan tetapi, penawaran Bandara Ngurah Rai menunggu pembukaan penerbangan internasional.

"Nggak mungkin kita kerja samakan dalam kondisi yang lagi tidak ada penumpang internasionalnya kan? Nah nanti kita tunggu di 2022, setelah mungkin nanti isu terkait Omicron mudah-mudahaan tidak menimbulkan gelombang ketiga, kemudian turis mulai masuk, baru kita pertimbangkan. Jadi nggak mungkin kita akan melakukan kerja sama dengan kondisi yang masih kurang bagus," pungkas Faik.

Baca Juga: Ternyata Satgas yang MInta, Petugas Bandara Akui Terima Rp40 Juta dari Rachel Vennya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI