Suara.com - PT Pos Indonesia (Persero) menandatangani nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Jingdong Indonesia Pertama (JD.ID) agar dapat bersaing untuk memberikan solusi dalam layanan kurir, logistik dan sistem pembayarannya.
MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi dan kuasa Direksi JD.ID Sandi Permadi dan dihadiri oleh Direktur Bisnis Jaringan Dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Charles Sitorus dan Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choiriana.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi menyebutkan bahwa kerjasama ini bertujuan untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, pada khususnya di bidang pelayanan jasa pos dan giro bagi masyarakat.
Lebih lanjut Faizal Rochmad Djoemadi menyatakan apresiasi atas terciptanya kolaborasi ini. Ia menyebutkan bahwa hal ini selaras dengan 7 transformasi bisnis yang sedang dilakukan oleh Pos Indonesia.
“Kerja sama Pos Indonesia dan JD.ID sejalan dengan transformasi bisnis dan produk yang ada di Perusahaan, di mana PT Pos secara kontinyu terus melakukan perubahan, pengembangan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi termasuk dalam rangka menggaet pasar e-commerce di Indonesia,” ujar Faizal ditulis Sabtu (11/12/2021).
Sebagai informasi, JD.ID merupakan perusahaan yang bergerak di bidang portal web sebagai penyelenggara sistem perdagangan melalui sistem elektronik dengan nama dagang ‘JD.ID’
Faizal menyebutkan bahwa kolaborasi tersebut lebih dari sekedar E-Commerce Platform (marketplace). Apa pun alasan dipilihnya JD.ID sebagai mitra ia pun mengungkapkan,
“JD.ID memiliki kekuatan di bidang bisnis Retail (B2C), yang menyediakan layanan B2B solutions mulai dari pengadaan inventory, jasa warehouse, fulfillment dan layanan logistic untuk pelanggan-pelanggan korporasi. Dalam hal ini JD.ID juga menjadi e-commerce enabler,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa strategi O2O (Online To Offline) yang dijalankan oleh JD.ID juga merupakan hal yang membedakan dengan platform lainnya. Melalui pengembangan keberadaan toko offline sampai kepada fitur Nearby Shops memungkinkan JD.ID memberikan kemudahan dan fleksibilitas layanan bagi pelanggan baik melalui Online maupun Offline. Hal ini selaras dengan keberadaan Pospay sebagai layanan transaksi keuangan digital Giro Pos.
Baca Juga: Sejarah Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas
“Pospay adalah solusi terciptanya cashless community. Strategi O2O (online to offline, offline to online) yang digunakan Pospay meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam bertransaksi digital. Orang bertransaksi melalui gadget mereka, namun mereka tahu bahwa uang mereka berada di tempat yang aman, karena Kantor Pos bisa ditemukan dengan mudah dimana-mana. Tentunya tidak ada lagi keraguan dalam bertransaksi apapun dengan Pospay,” imbuh Faizal.