6 BUMN yang Punya Banyak Utang, Ada yang Capai Rp 452 Triliun!

Jum'at, 10 Desember 2021 | 20:04 WIB
6 BUMN yang Punya Banyak Utang, Ada yang Capai Rp 452 Triliun!
Logo BUMN. Daftar BUMN yang punya banyak utang [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pinjaman luar negeri yang tinggi. Bahkan, sejumlah perusahaan BUMN juga tercatat memiliki banyak utang. Simak daftar BUMN yang punya banyak utang berikut.

Berdasarkan catatan bank dunia, Indonesia menduduki peringkat ke-7 negara dengan utang terbanyak. Utang Indonesia disebut mencapai US$402,08 miliar atau setara Rp 6 ribu triliun. Tak heran, ada banyak BUMN yang punya banyak utang.

Sementara itu, sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) juga memiliki utang yang banyak. Ada beberapa daftar BUMN yang punya banyak utang mencapai puluhan bahkan ratusan triliun rupiah.

Berikut ini daftar BUMN yang punya banyak utang dilansir dari berbagai sumber.

Baca Juga: Mayoritas Subsidi Elpiji Tak Tepat Sasaran, Masyarakat Kelas Atas Ikut Menikmati

1. PT PLN (Persero)

Pertengahan tahun 2021, Erick Thohir mengungkap utang PT PLN (Persero) mencapai Rp 500 triliun.

"PLN itu utangnya Rp 500 triliun, tidak ada jalan kalau tidak segera disehatkan. Salah satunya, itu kenapa sejak awal kami meminta capex PLN ditekan sampai 50 persen," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (3/6/2021).

PT PLN diminta untuk negosiasi ulang kepada pihak kreditur agar mendapat bunga yang lebih rendah. Kini tercatat jumlah rasio utang PLN sudah menjadi Rp 452,4 triliun.

Selain itu, Mantan Bos Inter Milan itu juga mencatat PT PLN telah berhasil mengurangi belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga 24 persen setara Rp 24 triliun.

Baca Juga: Sarinah Jaktent 2021, Tantangan Dunia Literasi di Mata Erick Thohir dan Rintik Sedu

2. PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Anak perusahaan industri energi, minyak, dan gas bumi ini memiliki utang mencapai Rp 90 triliun. Utang tersebut terbagi atas Rp 70 triliun utang ke bank dan obligasi, serta Rp 20 triliun ke vendor.
Perusahaan yang ditugasi menggarap beragam proyek jalan tol itu telah berhasil restrukturisasi utang senilai Rp 29,2 triliun. Restrukturisasi utang didukung oleh 7 bank melalui penandatanganan Master Restructuring Agreement (MRA) dan 14 bank melalui perjanjian aksesi restrukturisasi Perseroan Induk.

3. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tercepat memiliki utang mencapai Rp 70 triliun. Hal itu diungkapkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra yang mengungkap laporan utang GIAA pada Mei 2021 lalu.

Jumlah utang PT Garuda meningkat akibat pandemi Covid-19 yang membuat pendapatan airlines menurun hingga 90 persen. Pasalnya, pada bulan Mei 2021 menjadi kinerja terburuk PT Garuda.

"Jadi secara cash kita sudah negatif, secara modal kita sudah minus Rp 41 triliun," kata Irfan seperti diwartakan Suara.com sebelumnya.

4. PT Perkebunan Nusantara (Persero) III

PT Perkebunan Nusantara (Persero) Tbk III alias PTPN III tercepat memiliki total utang mencapai Rp 43 triliun. Menurut Erick Thohir, utang PTPN III yang menggunung dikarenakan warisan dari manajemen lama. Ia juga menduga, utang PTPN III diakibatkan adanya korupsi terselubung yang harus diusut.

Selain itu, ia juga meminta agar PTPN melakukan efisiensi biaya operasional perusahaan secara besar-besaran. Bahkan, peningkatan hasil produksi juga sangat diperlukan agar kas perusahaan terjaga.

5. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

Utang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk disebut mendapai 2 miliar dolar AS atau senilai Rp 31 miliar. Salah satu penyebab utangnya, kata Erick, karena ada investasi proyek Blast Pernis senilai USD 850 juta yang saat ini masih mangkrak.

Selain itu, utang PT Krakatau Steel menggunung juga karena adanya praktik korupsi. Kendati begitu, Erick melihat proses restrukturisasi utang perusahaan dari industri manufaktur ini. Lebih lanjut, ia meminta agar melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di bursa saham untuk mendapatkan pendanaan baru.

6. PT Angkasa Pura I (Persero)

PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I ternyata memiliki utang senilai Rp 28 triliun tercatat per November 2021. Selain itu, Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan ada kewajiban lain seperti karyawan hingga supplier senilai Rp 3,27 triliun.

Menumpuknya utang tersebut karena Angkasa Pura I terus berinvestasi membangun beberapa bandara dan meningkatkan kapasitasnya. AP I tercatat telah membangun 10 bandara.

Itulah beberapa BUMN yang punya banyak utang. Semoga bermanfaat!

Kontributor : Lolita Valda Claudia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI