Pertamina Field Limau Komitmen Dalam Pelaksanaan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan

Pertamina Field Limau Zona 4 Subholding Upstream Regional 1-Sumatera memiliki komitmen tinggi dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Suara.com - Sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, Pertamina Field Limau Zona 4 Subholding Upstream Regional 1-Sumatera memiliki komitmen tinggi dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL). Salah satunya dibuktikan dengan program Niat Mila Maduke Mas Pepi Samo Mbak Lisa yang berarti Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan.
“Program Niat Mila membawahi 21 mitra binaan yang dikelola oleh Pertamina Field Limau,” ujar Zulfikar Akbar, Senior Manager Pertamina Field Limau dalam sharing session secara virtual, ditulis Jumat (10/12/2021).
Menurut Zulfikar, program Niat Mila dilaksanakan di Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Kota Prabumulih. Desa ini berada di Ring 1 area operasi perusahaan.
Densitas penduduk di sana 804 kepala keluarga (KK) dan 2.825 jiwa yang 273 KK di antaranya tergolong dalam keluarga prasejahtera dan 53,69% dari total penduduk lulusan SD. Anjloknya harga sawit dan karet menjadi salah satu hal dibutuhkanya alternatif memperoleh penghasilan.
Baca Juga: Periode Satgas Ramadan Idulfitri 2025 Ditutup, Pengguna MyPertamina Meningkat
“Sebanyak 72% ibu rumah tangga di sana bergantung pada kebun sawit dan karet sebagai mata pencaharian tambahan. Kurangnya pemahan dan keterampilan masyarakat mengenai pertanian organic terintregasi, kebiasan masyarakt membakar limbah lidi sawit,” ujarnya.
Dalam program Niat Mila, Mas Pepi dan Mbak Lisa jadi andalan. Mas Pepi atau masyarakat peduli api yang diusung Pertamina Limau Field, ditonjolkan karena para pemuda diberikan keahlian untuk menjadi operator K3 umum dan basic fire fighting training. Apalagi di sekitar wilayah operasi Pertamina Field Limau sering terjadi kebakaran.
“Para pemuda yang tidak mempunyai skill kami perkuat menjadi masyarakat unggulan. Kami berikan pelatihan dan pemahaman,” kata Zulfikar.
Sedangkan Mbak Lisa adalah pemanfaatan limbah kelapa sawit. Inovasi Mas Pepi dan Mbak Lisa diintegrasikan sehingga manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.
“Bahkan, inovasi sosial ini telah direplikasi pada KWT (kelompok Wanita tani) di tiga desa lainnya,” ujar Zulfikar.
Baca Juga: Hari Hutan Sedunia, Pertamina Perkuat Program Hutan Lestari untuk NZE 2060
Tahun ini, Pertamina Field Limau fokus pada Niat Mila dengan menambah diferensiasi produk lewat pelatihan pembuatan herbal dan upaya menuju pasar yang lebih luas, pelatihan kewirausahaan dan perubahan kemasan produk untuk meningkatkan brand awareness produk, pelatihan hand sanitizer sebagai bentuk penyesuaian terhadap pandemi Covid-19, dan penambahan hardskill membuat karya dari lidi kelapa sawit. Selain itu, pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai langkah mitigasi adanya kebakaran kebun warga dengan melakukan penguatan kelembagaan dan memberlakukan fungsi fasilitator dengan lebih baik lagi.