Suara.com - Japan Telecommunications Engineering and Consulting Service (JTEC) dan PT Telkom Indonesia melalui Indonesia Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI) bekerjama membangun ekosistem pertanian digital.
Kerjasama dilakukan dalam penyediaan kajian teknologi budidaya dan ekosistem sektor pertanian di Jawa Barat dari sudut pandang pasar konvensional maupun digital dan ketersediaan kajian solusi TIK pertanian yang berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi di Indonesia dan Jepang selama pandemi.
Koordinator Bidang Kelembagaan Regional Kementerian Kominfo, Sofi Soeria Atmadja, mengatakan, kerjasama juga dilakukan dalam menciptakan ketersediaan kajian isu dan metodologi penguatan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk pengembangan ekonomi desa dan ketersediaan kajian ekosistem digital pertanian untuk pengembangan ekonomi desa yang digunakan dalam situasi pandemik sekarang.
"Dengan adanya kajian tersebut, diharapkan akan menguatkan peran TIK dalam pertanian dan kontribusinya terhadap pertumbuhan sektor pertanian selama COVID-19, memahami peran BUMDes dalam pengembangan ekonomi desa, serta menjajaki rencana pilot project digitalisasi ekosistem pertanian yang berpengaruh ke pengembangan ekonomi desa yang tangguh selama pandemi," katanya dalam siniar dan workshop "Digital Agriculture Ecosystem Asia Pacific Telecommunity (APT) International Collaborative Research" yang menjadi rangkaian acara ITDRI Festival 2021 ditulis Jumat (10/12/2021).
Baca Juga: Hendy Siswanto Berkomitmen Angkat Kopi Jember ke Pasar Internasional
Kementerian Kominfo bersama dengan Asia Pacific Telecommunity (APT) menaruh perhatian besar terhadap pertanian di era pandemi ini karena pertanian umumnya sektor strategis perekonomian.
Melatarbelakangi terbangunnya kolaborasi antara Indonesia sebagai negara dengan tingkat pelaku usaha pertanian yang tinggi dan Jepang sebagai negara yang berhasil menerapkan best practice in smart agriculture, maka Telkom Indonesia bersama JTEC, Institut Pertanian Bogor, Nippon Telegraph and Telephone (NTT) East, dan NTT Agritechnology menggelar siniar tersebut sebagai salah satu wujud kolaborasi.
Chairman of ITDRI, Jemy V Confido mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kolaborasi yang terjadi di antara dua negara ini dan berharap audience akan mendapatkan pencerahan yang dapat memenuhi kebutuhan informasinya.
“Acara ini dapat membuat kedua pihak mempelajari banyak teknologi agrikultur, terutama yang bisa diterapkan di Indonesia ataupun negara lainnya di Asia Pasifik. Diharapkan juga terbanyak sinergi dan kolaborasi untuk membangun ekosistem digital di sektor pertanian kita sebaik negara lain yang sudah menerapkannya di Asia Pasifik," ujarnya.
Acara terbagi dua sesi, yang pertama mengangkat topik mengenai transformasi digital dalam agrikultur Jepang dan sesi kedua mengenai transformasi digital dalam agrikultur Indonesia.
Baca Juga: Hama Tikus Menggila di Gunungkidul, Mitos Prajurit Ratu Kidul dan Ingatan Tragedi Gaber
Seperti rangkaian ITDRI Festival 2021 sebelumnya, webinar dan workshop kali ini didukung penuh platform digital learning milik ITDRI yaitu Studio Virtual Learning Interactive Class (VLIC), sehingga seluruh materi dapat disampaikan ke audiens secara interaktif dan menarik. Untuk selanjutnya, ITDRI Festival akan memasuki rangkaian lainnya yaitu perilisan Innovation Center.