Suara.com - Kekalahan Barcelona melawan Bayern Muenchen tadi malam jadi sejarah kelam bagi Barca karena harus terpental ke Liga Europa. Tim Bavarian sudah cukup lama jadi momok bagi Blaugrana sejak kekalahan 8-2 beberapa saat lalu.
Tidak hanya meninggalkan gengsi, tidak lolos ke 16 besar Liga Champions akan membuat keuangan Barcelona semakin terpuruk karena tidak bisa membawa hadiah uang lebih besar. Pasalnya, saat ini Barcelona membutuhkan lebih banyak dana segar demi menyusun kembali tim oleh pelatih baru, Xavi hernandez.
Berapa banyak uang yang bisa hilang dari Barcelona karena tidak maju ke babak Knockout Liga Champions?
Sebelumnya, Barcelona sudah menang dua kali, imbang sekali dan menelan tiga kali kekalahan. Mengutip dari AS, maka, setidaknya Barca menerima uang maksimal 5,6 juta euro.
Baca Juga: Klasemen Liga Champions dan Daftar 15 Tim yang Sudah Lolos ke 16 Besar
Penghasilan itu sesuai dengan aturan UEFA yang memberikan hadiah uang 2,8 juta euro untuk setiap kemenangan dan 930.000 euro untuk hasil imbang sepanjang turnamen.
Jika Barca lolos 16 besar Liga Champions, mereka akan mendapatkan uang 9,6 juta euro dan semakin jauh mereka melangkah, semakin banyak uang yang bisa mereka peroleh. Mencapai perempat final akan menghasilkan tambahan 10,6 juta euro.
Dengan hitungan diatas, maka Barcelona 'kehilangan' potensi uang hingga lebih dari 20 juta euro karena diakui atau tidak raksasa Catalan ini sudah jadi langganan perempat final.
Semenjak ditinggal Lionel Messi, Barcelona seperti kehilangan magisnya. Peran La Pulga di Barcelona mungkin terlalu sentral sehingga kehilangan legenda Argentina ini meninggalkan lubang besar di Barcelona.
Bahkan, kehadiran legenda Xavi Hernandez di kursi pelatih sama sekali tidak kunjung memberi dampak instan. Butuh waktu bagi Xavi agar bisa membantu Barca.
Baca Juga: Dibantai Bayern Munich 3-0, Barcelona Tersingkir dari Liga Champions
Fans Barca harus lebih sabar lebih lama, pasalnya, Barcelona memili utang yang tidak sedikit yakni disebut-sebut mencapai 1,5 miliar Euro, atau sekitar Rp 24,8 triliun.