Penambangan Bitcoin Makin Menjadi, Islandia Batasi Pasokan Energi

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 09 Desember 2021 | 11:59 WIB
Penambangan Bitcoin Makin Menjadi, Islandia Batasi Pasokan Energi
Ilustrasi Bitcoin (Unsplash/Andre)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Daya yang disediakan perusahaan listrik Islandia, Landsvirkjun untuk sejumlah sektor industri, salah satunya pengolahan alumunium dan penambangan Bitcoin (BTC) kini resmi dipotong.

Media Cointelegraph mengabarkan, salah seorang karyawan dari perusahaan terkait menyebut, pihaknya terpaksa mengurangi alokasi energi untuk tambang Bitcoin dan industri karena sejumlah masalah seperti tingkat reservoir hidro yang rendah, dan akses energi dari pemasok eksternal.

Islandia jadi salah satu negara yang menarik banyak penambang Bitcoin karena dianggap memiliki energi panas bumi yang melimpah. 

Namun demikian, Landsvirkjun menjelaskan, mulai Selasa (7/12/2021) lalu, perusahaan menolak permintaan listrik baru untuk penambangan Bitcoin dan membatasi daya listrik aktivitas penambangan hingga waktu yang tak ditentukan.

Baca Juga: Manfaatkan Momen Bearish, El Salvador Kembali Keruk Aset Bitcoin

Perusahaan Teknologi Hive Blockchain Kanada, Genesis Mining, dan Bitfury Holding adalah tiga perusahaan pertambangan Bitcoin utama yang telah membuka fasilitas di Islandia.

Meski para penambang Bitcoin sudah berkali-kali menjanjikan aktivitas penambangan ramah lingkungan, namun nampaknya hal ini tidak bisa terwujud dalam waktu dekat.

Pada 2013 silam, Cloud Hashing memindahkan 100 penambang ke Islandia disusul Austria HydroMiner GmbH yang menawarkan 2,8 juta dolar AS dalam penawaran koin awalnya untuk memasang rig penambangan langsung di pembangkit listrik Islandia.

Meski dengan 99 persen energi ebsaral dari energi terbarukan, namun kegagalan distribusi berdasarkan energi yang digunakan pabrik peleburan aluminium negara itu semakin membuat terpuruk.

Kenaikan harga alumunium sebsar 1,1% pada hari Selasa untuk mencerminkan hambatan pasokan yang diciptakan oleh lonjakan permintaan baru-baru ini dan krisis pasokan listrik saat ini.

Baca Juga: Masihkah Bullish Crypto Tahun Depan? Dapatkan Jawabannya di Coinfest 2022

Blockchain ramah lingkungan terus dinantikan hingga kini. Para pemimpin pemikiran konferensi COP26 di Glasgow, Skotlandia membahas penambangan Bitcoin yang intensif energi. 

Konferensi tersebut melihat peluncuran GloCha United Citizens Organization untuk aksi Pemberdayaan Iklim. Ini disebutkan akan memanfaatkan teknologi blockchain untuk memajukan tujuan perubahan iklim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI