Suara.com - Kebijakan penutupan informasi kode broker selama perdagangan bursa dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 6 Desember 2021 diprediksi mendorong sekuritas merilis riset saham.
"Saya setuju ini (penutupan kode broker) akan mendorong para pelaku usaha pasar modal untuk lebih aktif melakukan riset terkait dengan fundamental saham. Di sisi lain, para pelaku usaha ini juga didorong untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan," ujar Co-Founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli, Rabu (8/12/2021).
Ia berpendapat, riset yang disampaikan perusahaan riset itu bisa mendorong investor ritel untuk lebih kritis dan mengerti proses berinvestasi di pasar modal.
Sejak pandemi virus corona merebak di Indonesia, investor ritel dari kalangan milenial dan generasi Z akan lebih banyak belajar pentingnya kebebasan finansial.
Baca Juga: Kantor Data Center BEI di Gedung Cyber Terbakar, IHSG Justru Ditutup Kokoh 1,17 Persen
"Mereka memiliki rasa keingintahuan yang cukup kuat, diiringi dengan niat dan minat yang besar untuk mendalami lebih lanjut edukasi sehubungan dengan literasi dan inklusi keuangan. Besar harapan saya, para investor pemula menjadi lebih kuat secara fundemental maupun teknikalnya," kata Anderson.
Kebijakan ini ia anggap mampu meminimalisasi dan mencegah adanya aksi ikut-ikutan membeli saham tertentu dari satu investor dengan investor lain sehingga market conduct menjadi lebih baik.
"Oleh sebab itulah, kami menyadari pentingnya edukasi inklusi dan literasi keuangan ini dilakukan. Para pelaku industri dipacu untuk dapat memaksimalkan peningkatan literasi keuangan sehingga pemahaman para investor khususnya para investor pemula, menjadi lebih kuat secara fundamental maupun teknikalnya. Hal ini menjadikan keputusan investasi para investor sesuai dengan keputusan pribadi masing-masing," ujar Anderson.
Hal serupa dikatakan analis Indo Premier Sekuritas Mino yang menyebut, kebijakan penutupan kode broker akan berdampak positif untuk membentuk kebiasaan baru bagi investor maupun trader.
"Penutupan kode broker akan berdampak positif untuk membentuk investor atau trader berkualitas, yaitu investor atau trader yang melakukan analisa dulu baik secara fundamental atau teknikal terhadap saham-saham yang menjadi incaran tidak sekedar ikut-ikutan," tutup Mino.
Baca Juga: Kantor Data Center Bursa Efek Indonesia Kebakaran, 2 Broker Terganggu