Suara.com - Mendirikan bisnis atau usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kadang, usaha yang sudah dimulai dengan baik tidak mampu tumbuh dengan baik sehingga pengusaha merasa sulit berkembang.
Anda tentu butuh brainstorming dan mengembangkan strategi agar terus berinovasi. Namun, dalam agama Islam, seorang muslim juga bisa meminta petunjuk dari Allah agar usaha dimudahkan, salah satunya dengan salat istikharah.
Tidak hanya jodoh, shalat istikharah merupakan ikhtiar sunah yang secara harfiah dilaksanakan untuk mempermudah dan memperjelas persoalan pekerjaan, jodoh, jual beli, pendidikan, dan lain sebagainya. Suara.com telah merangkum tata cara shalat istikharah lengkap mulai dari niat, doa setelah sholat, waktu terbaik hingga hukumnya.
Tata Cara Shalat Istikharah
Baca Juga: Terinspirasi dari Jumlah Rakaat Salat, Masjid UIII di Depok Punya 17 Lampu
Buat Anda yang belum tahu tata cara shalat istikharah dapat mempelajarinya berikut ini.
- Membaca niat shalat istikharah
- Berikut merupakan bacaan niat sholat istikharah.
- Usholli sunnatal istikharah rak'ataini lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat shalat istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala." - Takbiratul ihram, lalu baca doa iftitah dan surat Al Fatihah
- Pada rakaat pertama setelah membaca surat al fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kafirun
- Ruku’
- I’tidal
- Sujud pertama dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri lagi melakukan rakaat kedua. Pada rakaat kedua usai membaca Al-fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas
- Dilanjutkan Ruku hingga tahiyat akhir dan salam
"Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub."
"Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi."
"Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.”
Baca Juga: 4 Ide Bisnis Modal Kecil untuk Ibu Rumah Tangga, Modal Sedikit