Suara.com - Suning.com Corporation Limited atau yang dikenal pula dengan Suning Group adalah perusahaan ritel wasta terbesar di China. Perusahaan yang makin terkenal berkat akusisi klub bola Italia, Inter Milan itu merupajan salah satu perusahaan B2C China teratas dan juga salah satu perusahaan raksasa dunia menurut Fortune Global 500.
Merujuk pada laporan Forbes, Suning memiliki kesehatan keuangan yang baik. Pada 2020, pendapatan suning naik 5,2 persen senilai 38,97 miliar dolar AS dengan profit yang merosot 29,3 persen.
Suning melayani merchandise fisik, seperti peralatan rumah tangga, produk 3C, buku, merchandise umum, komoditas rumah tangga, kosmetik dan produk perawatan bayi, produk konten dan merchandise layanan.
Perusahaan yang didirikan pada 1990 ini sebelumnya bernama Suning Domestic Appliance sebelum berganti nama menjadi Suning Domestic Appliance Group. Namanya kemudian diubah kembali menjadi Suning Appliance Chain Store Group.
Baca Juga: Maskapai China Hentikan Penerbangan dari 37 Negara, Ini Alasannya
Pada 2004 lalu, Suning terdaftar di Bursa Efek Shenzhen dan ketua Zhang Jindong memiliki 35,12 persen saham. Suning Appliance Chain Store diubah namanya menjadi Suning Appliance Co Ltd pada tahun 2005.
Pada tahun 2009 Suning Appliance membeli jaringan ritel Citicall yang berbasis di Hong Kong (sebagai Citicall Retail Management), yang menjadi Hongkong Suning Commerce. Seharga 35 juta dolar Hong Kong dan tidak lebih dari 180 juta dolar HK untuk aset tetap.
Pendapatan komprehensif Suning Commerce Group secara konsolidasi mencapai 1.01 miliar yuan China kala itu. Tidak lama setelahnya, Suning engakuisisi 4,90 persen saham Nubia Technology dari ketua Zhang Jindong seharga 283,7 juta yuan.
Pada tanggal 3 Juni 2016 Suning Commerce Group menerbitkan sekitar 1,86 miliar saham baru kepada Taobao Software, anak perusahaan Alibaba Group, dengan nilai sekitar 28 miliar yuan. Selama tahun itu, perusahaan menjual beberapa properti kepada Zhang, menghasilkan keuntungan luar biasa bagi perusahaan yang merugi.
Pada tahun 2018, perusahaan yang terdaftar diubah namanya menjadi Suning.com Co Ltd.
Baca Juga: Cedera Hamstring, Carlo Ancelotti Ungkap Kondisi Karim Benzema
Suning.com mengakuisisi 80 persen saham divisi China Carrefour pada 2019. Juga pada tahun 2019, Suning.Com mengakuisisi 37 department store dari Wanda Group seharga 2,7 miliar yuan.
Mengutip Warta Ekonomi, Suning memiliki omzet 37 miliar dolar AS, dengan aset karyawan mencapai 130.455 orang. Per 30 September 2019, jumlah anggota terdaftar platform ritel Suning.com mencapai 470 juta pengguna.
Shenzhen International dan Shenzhen Kunpeng Equity Investment Management, pada 2021, berinvestasi di Suning.com dengan harga 6,92 yuan per saham, dengan total sekitar 14,8 miliar yuan (2,28 miliar dolar), atau 8 persen dari total mempertaruhkan, perusahaan modal mereka (745 juta saham) dan 15 persen (1,397 miliar saham), dengan total 23 persen.
Pada Mei 2021, Suning.com merilis laporannya untuk kuartal pertama tahun 2021. Suning.com mencapai laba operasional 54,05 miliar yuan (sekitar lebih dari 8 miliar dolar AS) dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham perusahaan yang terdaftar mencapai 456 juta yuan (di atas 70 juta dolar AS).