“Tapi dengan kebijakan Zero ODOL, angkutan truk diperkirakan akan menjadi 502.222 rit,” tuturnya.
Dia minta agar pemerintah memberikan waktu kepada produsen untuk bernegosiasi dengan perusahaan jasa angkutan pupuk industri agar mau menurunkan tarifnya.
“Kami memahami bahwa penerapan Zero ODOL memang baik, terutama untuk mengutamakan keselamatan angkutan di jalan raya. Tapi kami perlu waktu untuk menemukan jalan keluar ke pihak perusahaan jasa angkutan agar mereka mau menurunkan tarifnya , sekaligus kami juga tetap menjaga agar kebutuhan pupuk nasional dapat tetap terpenuhi,” tukasnya.
Menurut Tossin, Zero ODOL akan meningkatkan biaya angkutan. Namun karena pengiriman ke petani harus tetap dijaga, maka peningkatan biaya itu harus bisa dibuat seminimal mungkin.
“Ini yang perlu disepakati dan dipahami bersama antara produsen dan jasa angkutan. Ini kita masih proses, tapi mengarah ke pelaksanaan Zero ODOL. Makanya kami meminta, agar pemberlakuan Zero ODOL pun bisa dilakukan secara bertahap untuk memberikan relaksasi kepada semua pihak,” ucapnya.