Pertamina EP Sangasanga Berdayakan Petani Lewat Program Tante Siska

Iwan Supriyatna Suara.Com
Minggu, 05 Desember 2021 | 04:54 WIB
Pertamina EP Sangasanga Berdayakan Petani Lewat Program Tante Siska
Sutrimo Kelompok Setaria.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain melakukan pendampingan dalam mengembangkan pertanian terpadu sistem ekonomi sirkular, PT Pertamina EP Sangasanga Field juga memberikan transfer pengetahuan dari pekerja kepada anggota kelompok setaria dalam memproses pembakaran sekam. Beberapa tahun silam, kelompok setaria melakukan pembakaran sekam dengan cara manual yang tentunya menimbulkan pencemaran udara dan resiko kebarakan.

Untuk meminimalisir hal – hal yang tidak diinginkan, pekerja Pertamina EP dari fungsi RAM merancang satu alat yang diberi nama DAMKAR “Destilasi Asap Sekam Bakar” dimana alat tersebut dapat mengubah asap pembakaran sekam menjadi cair. Kini hasil cairan asap sekam ini pun dimanfaatkan oleh kelompok sebagai campuran pupuk cair dan disinfektan kandang sapi. Adanya alat damkar ini menjadi pembeda bagi kelompok setaria dengan kelompok – kelompok pertanian lain yang ada di Sangasanga bahkan di Kalimantan Timur.

Meskipun saat ini kelompok Setaria dapat dikatakan sebagai salah satu kelompok tani yang maju, Sutrimo sebagai ketua kelompok setaria selalu berprinsip bahwa berkembang sendiri tidak memiliki arti apa – apa apabila tidak dapat berguna bagi lingkungan sekitar.

Maka dari itu ia dan anggota kelompok Setaria yang lain selalu berusaha untuk menyebarluaskan ilmu yang mereka peroleh kepada sesama kelompok tani lain, sehingga dapat berkembang dan memajukan Sangasanga hingga Kutai Kartanegara.

Bahkan, beberapa kali kelompok Setaria diundang sebagai narasumber, salah satu kegiatan terbaru yang pernah dihadiri ialah Forum TJS KKKS yang diadakan oleh SKK Migas. Pada acara tersebut Sutrimo berbagi ilmunya dalam mengembangkan kelompok Setaria melalui program tante siska.

Program Tante Siska memberikan dampak yang signifikan baik dalam segi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Pada aspek lingkungan, program ini telah memanfaatkan lahan seluas 1,61 Ha dan mengurangi emisi CO2 dari hasil pembakaran sekam menggunakan alat damkar sebanyak 7,76 ton CO2 eq/tahun.

Pada aspek ekonomi, perhitungan pendapatan kelompok periode bulan januari hingga oktober tahun 2021 mencapai Rp 328.144.000 dan penghematan pembelian pupuk karena memproduksi sendiri dengan nilai Rp 48.300.000/tahun. Program tante siska telah memberikan manfaat secara langsung baik peningkatan pendapatan maupun peningkatan pengetahuan yakni pada anggota kelompok sejumlah 16 orang, penerima manfaat tidak langsung 677 orang dan telah memberikan replikasi pengetahuan pada 6 kelompok tani lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI