Suara.com - PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro terus berkomitmen untuk bertransformasi menjadi perusahaan yang fokus mengembangkan pembangunan berkelanjutan.
Direktur Utama Jakpro, Widi Amanasto mengatakan, komitmen ini selaras dengan visi Jakpro, yaitu menjadi perusahaan yang unggul untuk menjadikan Jakarta lebih baik.
Menurut Widi, melalui visi tersebut dapat menjadikan Jakpro sebagai center of excellence, dengan tujuan membangun bisnis guna meningkatkan keberlanjutan dan hidup yang lebih bermakna.
"Karena itu, berbagai proyek penugasan Pemprov DKI Jakarta kepada Jakpro untuk mewujudkan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah terhadap warganya, baik yang sudah selesai maupun yang sedang berjalan ataupun yang akan dijalankan, dapat kita selesaikan dengan baik," kata dia dalam Webinar Indonesia Outlook 2022 Urban Sustainability: Tren Masa Depan Perkotaan ditulis Jumat (3/12/2021).
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun Modernland Realty Siapkan Program Marketing
Widi menjelaskan, Jakpro sebagai perusahaan yang peduli terhadap pembangunan lingkungan berkelanjutan telah berkontribusi pada tujuh proyek ikonik wajah baru Jakarta dan memberikan dampak manfaat kepada masyarakat.
Salah satu contohnya adalah LRT Jakarta. Kemudian, Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta International Velodrome (JIV), Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Fasilitas Jalan Sehat dan Sepeda Santai (Jalasena) di Pantai Kita Maju, ITF Sunter, dan Revitalisasi Taman Ismail Marzuki.
"Alhamdulillah Jakpro menjadi satu-satunya BUMD yang mendapatkan ESG Award 2021 sebagai Pioneers in Urban Sustainability Reporting dan Penghargaan CSR Award 2021 untuk keberhasilan menerapkan program pemberdayaan masyarakat sekitar proyek," ungkapnya.
Kemudian, Direktur Keuangan Jakpro, Yuliantina Wangsawiguna mengungkapkan, pihaknya tidak hanya menyusun strategi keberlanjutan, tapi juga melakukan pengukuran dampak atau manfaat dari apa yang pihaknya kerjakan.
Misal saja LRT Jakarta. Secara garis besar, kata dia, kehadiran LRT Jakarta berpengaruh terhadap 4 dari 10 aspek kualitas hidup masyarakat. Yakni peningkatan mobilitas perkotaan, menurunkan kemacetan lalu lintas, meningkatkan akses terhadap fasilitas dan pelayanan publik, serta meningkatkan persepsi publik terhadap fasilitas umum dan layanan transportasi.
Baca Juga: Kasus Korupsi Stadion Mandala Krida, Joko Susilo hingga Dosen Diperiksa KPK Hari Ini
Lanjut dia, LRT juga berkontribusi terhadap 2 dari 3 faktor terhadap ketahanan lingkungan. Yaitu menurunkan emisi gas rumah kaca dan juga meningkatkan kualitas lingkungan.
"88% mengakui mengalami penurunan kecepatan perjalanan, kemudian juga 93% setuju bahwa meningkatkan akses terhadap fasilitas dan pelayanan publik dan juga persepsi publik terhadap layanan transportasi meningkat 91,5%," ujar dia.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun mengatakan, pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) oleh Jakpro dapat dijadikan motivasi awal untuk dapat terus menghadirkan lebih banyak lagi pembangunan yang mengedepankan aspek keberlanjutan.
Kata Anies, sudah menjadi tanggung jawab semua pihak untuk memastikan lingkungan yang ada sekarang ini dapat dikembalikan dalam kondisi layak bagi generasi penerus bangsa.
"Dengan begitu generasi di masa depan nantinya dapat dengan bangga berkata bahwa generasi kami di tahun 20-an ini sudah memikirkan dan melaksanakan konsep pembangunan berkelanjutan," ucapnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono, turut menyatakan bahwa hal terpenting dari sebuah pembangunan adalah tidak hanya mengenai pertumbuhan ekonomi, tapi juga aspek lingkungan dan kesehatan.
Nasruddin berharap masyarakat dapat berkontribusi, agar semua elemen bisa bergandengan tangan membangun infrastruktur Jakarta lebih baik. Menurut dia, Jakarta bangkit maka nasional pun akan ikut bangkit.
"Tidak kalah pentingnya, dari sisi APBN, 70% pendapatan nasional di APBN itu ada di Jakarta. Jadi, kalau Jakarta bisa mengelola dengan baik, pendapatan nasional pasti akan meningkat, maka nasional pun akan kembali. Roda berputar lebih cepat lagi," tutur dia.
Pada webinar ini tuu hadir Managing Director PDW Architects, Tiyok Prasetyoadi, serta Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio.
Agus mengakui pembangunan di DKI Jakarta saat ini memang menunjukkan adanya kemajuan. Namun demikian, kata dia, pembangunan itu belum diikuti dengan adanya konektivitas. Karena itu, Agus menekankan dalam membangun harus diikuti perencanaan yang jelas, sehingga akan berdampak positif ke masyarakat.
"Kalau mengatur pemukiman sudah nggak bisa, sehingga bagaimana enaknya terkoneksi saja dan penghijauan. Harus ada banyak taman," pungkasnya.