Gandeng JPEN, Subholding Pertamina Perluas Penyaluran Gas Bumi Di Jateng

Jum'at, 03 Desember 2021 | 14:06 WIB
Gandeng JPEN, Subholding Pertamina Perluas Penyaluran Gas Bumi Di Jateng
ILUSTRASI: Karyawan PT Transgasindo anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan pengecekan rutin instalasi stasiun matering di Pulau Pemping, Batam, Kepri. Stasiun matering Pulau Pemping merupakan pintu utama ekspor gas ke Singapura yang berasal dari gas produsen di Grissik, Sumatera Selatan (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Subholding Gas Pertamina dalam hal ini, PT PGN Tbk menggandeng PT Jateng Petro Energi (Perseroda) (JPEN) mengenai pengembangan pasar gas bumi di wilayah Jawa Tengah. Kerja sama ini ditandai dengan perjanjian Head of Agreement (HoA) antara kedua perusahaan.

Direktur Utama PGN, M Haryo Yunianto mengatakan, saat ini perserian telah melayani 13.961 pelanggan rumah tangga yang tersebar di Kota Semarang dan Blora.

Bersama JPEN, kerja sama ini diharapkan dapat menjangkau potensi pelanggan jargas rumah tangga sekitar 31.800 SR yang berlokasi di Kabupaten Cilacap, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Klaten, Kota Solo, dan DI. Yogyakarta.

Selain itu untuk memenuhi dan mendorong pemanfaatan gas bumi di wilayah baru di Jawa Tengah, PGN akan menyediakan infrastruktur gas bumi melalui perluasan kapasitas SPBG sebagai CNG Hub dan jaringan pemasaran gas bumi.

Baca Juga: PGN Sepakati Sembilan Perjanjian Jual Beli Gas Bumi, Ini Rinciannya

"Kerja sama juga penting untuk pelaksanaan research and development terkait teknologi dan infrastruktur yang akan kita gunakan dalam penyediaan gas serta utilisasi gas bumi, baik untuk pelanggan industri, komersial, dan rumah tangga di Jawa Tengah," ujar Haryo dalam keterangannya, Jumat (3/12/2021).

Haryo menuturkan bahwa research and development meliputi empat poin penting. Pertama adalah pengembangan infrastruktur gas bumi dengan moda kereta api milik PT KAI dan mini storage LNG untuk pelanggan rumah tangga, khususnya di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, seperti Cilacap, Yogyakarta, Solo, dan Klaten.

Kedua, pengembangan cold storage excess dari proses regasifikasi di mini storage LNG, yang akan dimulai dengan kajian kelayakan teknis dan keekonomian.

Kemudian, Ketiga adalah pengembangan teknologi bottling atau tabung Vertical Gas Liquid (VGL) sebagai moda untuk menyalurkan LNG ke lokasi pelanggan PGN yang jauh dari gridline pipa gas distribusi.

"Keempat adalah pemilihan infrastruktur dan teknologi untuk menginisiasi pola distribusi gas bumi di Provinsi Jawa Tengah melalui mekanisme sharing investasi dalam rangka penyerapan gas stranded source," pungkas Haryo.

Baca Juga: 13 Mahasiswa Papua Bali Terluka Usai Bentrok Dengan PGN di Denpasar, Ini Kronologinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI