Suara.com - Saham Alibaba Group Holding yang melantai di bursa saham AS ambruk hingga capai rekor terendah sepanjang sejarah. Meski demikian, investor masih memberikan jaminan.
Mengutip dari Warta Ekonomi, kwitansi penyimpanan Amerika Alibaba diperdagangkan pada kelipatan 18,7 yang berarti terendah sejak pertama kali melantai pada 2014 lalu.
Melansir Bloomberg, nilai Alibaba anjlok USD526 miliar (Rp7.574 triliun) dalam 13 bulan seiring kekhawatiran atas prospek perusahaan.
Sejumlah faktor yang mempengaruhi Alibaba seperti fintech, data, iklan online, dan konten kini tengah diawasi ketat oleh pemerintah setempat.
Baca Juga: Harga Naik Ektrem, Perdagangan Saham PT Metro Realty Tbk (MTSM) Dihentikan Sementara
Perusahaan telah melewatkan perkiraan untuk penjualan triwulanan pada pembaruan pendapatan terbaru bulan lalu dan memperkirakan pertumbuhan pendapatan yang melambat untuk tahun 2022 mendatang.