Suara.com - Indonesia tidak akan pernah habis dengan produk bumi yang memikat dunia. Perpaduan sumber daya yang kaya dan kreativitas warganya membuat negara kita makin inovatif.
Salah satu komoditas yang menarik perhatian yakni gula aren. Komoditas yang diolah dari pohon aren ini ternyata sudah dikenal di Eropa sejak jaman kolonial Belanda.
Kualitas gula aren nusantara bisa dibilang salah satu yang terbaik di dunia. Hal ini didukung penjelajah asal Inggris, Harriet Winfried Ponder yang menulis cita rasa par excellent dan wanginya yang khas. Hal ini tertuang dalam bukunya Javanese Panorama yang ditulis sebelum Perang Dunia II sekitar tahun 1942.
Hal ini pula yang menjadi motivasi Mega, seorang perempuan asal Desa Temon Arjosari Pacitan yang berhasil menjual aren mini cube hingga ke Turki.
Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Satgas Covid-19 Ungkap 19 Daerah Alami Kenaikan Kasus
Meski kini sudah terkenal hingga ke benua biru, Mega tidak pernah menyangka kreasinya itu turut dibawa ke pasar Turki akibat minat dari negara itu.
“Kebanyakan pesanan produksi gula aren kami malah dari luar Pacitan karena kami aktif jual di olshop,” kata dia.
Ia sendiri mengaku usahanya makin berkembang kala wabah Covid-19 melanda. Padahal, disaat yang sama, banyak usaha gulung tikar.
Menyadari potensi ini, ia lantas membentuk kelompok guna merambah pasar yang lebih besar. Gukungan Pemkab juga turut ia rasakan dalam memberikan fasilitas kemudahan perijinan dan edukasi sampai ia mampu membentuk usahanya sendiri CV Temon Agro Lestari.
“Dan yang surprise itu saat kami terpilih menjadi penerima manfaat kompetitif program YESS dari Kementan yang membuat usahanya semakin moncer,” ucapnya.
Baca Juga: Lengkap! Surat Edaran Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Natal Kementerian Agama
Ia bersyukur pula dengan hibah kompetitif program YESS yang Mega dapatkan tahun ini. Hibah itu bisa membantunya meningkatkan produksi gula aren dengan menambah alat produksi dan berbagai pendukung lainnya.
Tidak hanya itu, ia tidak hanya fokus pada jumlah produksi tapi juga mengajak kelompok ani lainnya untuk bersama-sama menanam pohon aren dan melestarikan.
“Pohon-pohon aren inilah yang memberikan kami dan kelompok mata percaharian sehingga kami mampu mencetak banyak produk berbasis gula aren. Maka wajib hukumnya kami pelihara dan lestarikan,” kata Mega.
Usaha miliknya ia akui turut terbantu dengan Dinas Koperasi bersama OK OCE Ina Makmur yang belum lama ini meloloskan 6 UMKM untuk dikurasi ke Turki.
Kementerian Pertanian terus mendorong para petani muda untuk terus berkarya karena generasi muda saat ini akan menjadi tulang punggung negara.
"Harapannya melalui petani-petani milenial itu akan muncul inovasi-inovasi yang mendorong pertanian modern" kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dikutip dari Warta Ekonomi.
Disampaikan pula oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, pihaknya siap mmendorong rencana Menteri Pertanian.