Suara.com - Perusahaan multinasional, Grab segera melantai di bursa saham alias IPO di bursa Nasdaq Amerika Serikat (AS).
Strategi ini dipercaya akan segera terealisasi usai merger dengan Altimeter yang merupakan special purpose acquisition company (SPAC) senilai USD40 miliar.
Nantinya, saham GRAB akan diperdagangkan dengan kode emiten 'GRAB'. Langkah ini akan menjadi lompatan dalam pengembangan bagi perusahaan asal Singapura yang kini berusia sembilan tahun tersebut.
Grab yang awalnya merupakan aplikasi ride-hailing, kini sudah merambah di 400 kota di delapan negara dengan menawarkan pelayanan pengiriman makanan, pembayaran, asuransi, hingga produk investasi.
Baca Juga: Terombang-ambing 8 Hari, Dua Nelayan Iran Ini Berhasil Diselamatkan Angkatan Laut AS
"Listing ini akan jadi fokus utama bagi pasar, khususnya bakal memberi potensi persaingan yang semakin agresif ke depan,"kata Analis Smartkarma, Angus Mackintosh, dikutip dari Reuters, Kamis (2/12/201).
Tak hanya Grab, pesaingnya, Gojek kini juga terus berinovasi usai merger bareng Tokopedia.
Mengutip dari laporan keuangan Grab hingga kuartal III-2021, keuangan mereka masih tertekan 9% sebesar 157 juta dolar AS, dengan EBITDA 212 juta dolar AS.
Sementara berkat merger via SPAC, Grab mendapatkan kucuran dana 4,5 miliar dolar AS, salah satunya berasal dari investor Silicon Valley Altimeter Capital Management senilai 750 dolar AS.