Kunjungan ke UMKM Ampuh untuk Bangkitkan Ekonomi dari Keterpurukan Imbas Pandemi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 02 Desember 2021 | 09:32 WIB
Kunjungan ke UMKM Ampuh untuk Bangkitkan Ekonomi dari Keterpurukan Imbas Pandemi
UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Cita rasa yang disajikan sangat enak, cabai nya sangat pedas, dan harganya pun relatif terjangkau namun karena efek pandemi mereka harus kehilangan para pelanggannya. Lalu ada Mie Celor Poligon yang terletak di kota Palembang merupakan mie legendaris yang berdiri sejak puluhan tahun lamanya yang memiliki cita rasa yang sangat enak, namun akibat pandemi Mie Celor Poligon sempat menutup kedainya dan juga telah banyak kehilangan omset selama penjualan.

Kemudian beranjak ke kota Pangkal Pinang, di Kepulauan Bangka ada Mie Ayam Yen-Yen yang merupakan satu-atunya UMKM pelopor bakmi bangka halal yang memiliki cita rasa luar biasa enak yang ternyata menggunakan minyak bawang buatan sendiri dan juga kecap khas pulau Bangka yang tidak ditemukan di tempat lain tapi sayang penjualannya hampir menurun sekitar 70% dari biasanya karena efek pandemi.

Lanjut ke wilayah Tanjung Pandan kota Belitung, terdapat Warung Mak Weng menjual aneka ragam seafood yang segar dan uniknya bumbu bumbu dasar yang digunakan diletakkan di atas permukaan tanah. Ini merupakan salah satu tradisi masakan yang unik dan langka karena dengan meletakkan bumbu-bumbu di atas permukaan tanah, menurut mereka itu menjadi sebuah kunci untuk menjaga cita rasa dari masakan yang dibuatnya dan karena efek pandemi, UMKM ini merugi sebesar ratusan juta rupiah.

Kemudian beralih ke kota Medan, ada Nasi goreng Komdak yang terkenal dengan cita rasanya yang lezat dan cara memasaknya yang masih tradisional dengan menggunakan arang, dan di masa pandemi UMKM ini juga turut merasakan penurunan penjualan.

Salah satu UMKM yang menarik perhatian Magdalena yakni Rumah Makan Family Benteng yang terletak di Bukittinggi kota Padang yang letaknya dekat Benteng peninggalan jaman Belanda yakni di Benteng Fort De Cock.

UMKM ini berdiri sejak tahun 1950 dan bermula dari sinilah Ayam Pop pertama kali diperkenalkan dan dijual di Indonesia. Asal mula nama ayam pop itu ternyata masakan ayamnya sudah sangat populer sejak dahulu diperjual belikan dan disukai oleh masyarakat setempat, kemudian oleh sang penjual diberi nama Ayam Pop yang merupakan kepanjangan dari Ayam Populer.

Uniknya Ayam Pop ini juga memiliki perbedaan dibanding jenis masakan ayam lainnya, karena tidak di sengaja ayam tersebut dimasak dalam waktu yang cepat sehingga berbeda dengan ayam goreng biasanya yang kering dan berwarna kuning keemasan.

Ternyata selama Magdalena membantu para UMKM kuliner di Jawa, Bali dan Sumatera, masih banyak pelaku UMKM kuliner yang tidak mengetahui bagaimana cara untuk menarik para pelanggan datang karena mereka masih berjualan secara konvensional dan masih menggunakan cara marketing mereka masing-masing yang belum tersentuh oleh hebatnya teknologi masa kini.

Selain itu kondisi rumah makan yang tidak mendapatkan perhatian lebih juga menjadi fokus perhatian dari program UMKM Pilihan Mgdalenaf Bersama Teh Pucuk Harum.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Fashion Masuk Tiga Kategori Pembelian Produk UMKM Paling Banyak

“Sebenarnya sesuai dengan tujuan awal dari diadakannya program ini untuk bisa membantu mendigitalisasi para UMKM bidang kuliner yang dikunjungi dengan memanfaatkan platform yang saya miliki sebagai wadah promosi kepada para masyarakat luas untuk mengetahui betapa unik dan lezatnya makanan yang disajikan oleh beberapa UMKM yang saya kunjungi tersebut. Dan sudah selayaknya kita saling bantu untuk meningkatkan penjualan UMKM bidang kuliner yang sedang dalam masa keterpurukan di situasi pandemi seperti sekarang ini dengan cara mengunjungi, mencicipi dan mempromosikan dengan cara kita masing-masing,” tutur Magdalena, YouTuber & Content Creator.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI