Suara.com - Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki mengungkapkan daya saing masih menjadi tantangan terbesar para usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini yang membuat produk UMKM sulit untuk menuju pasar global.
Hal ini diketahui dengan adanya, kajian dari The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Bahkan, menurut Teten, produk dalam negeri masih kalah di bandingkan negara tetangga, seperti Thailand, Singapura, dan Thailand.
"Di ASEAN, Indonesia berada di peringkat 4, setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand," ujar Teten dalam sebuah webinar Selasa (30/11/2021).
Menurut Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini, salah satu yang bisa meningkat daya saing yaitu dengan melakukan standar nasional indonesia (SNI) pada produk UMKM.
Baca Juga: Produk UMKM RI Diharapkan Berlabel SNI Supaya Berdaya Saing
Dengan SNI, tutur Teten, produk UMKM bisa dikenal luas dan bisa masuk pasar global.
"Jadi SNI bisa jadi solusi agar produk Indonesia bisa pengembangan usaha sesuai standardisasi dan sertifikasi, sehingga produknya punya nilai jual tinggi. Di sini lah peran SNI yang bisa tingkatkan daya saing UMKM," ucap Teten.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan prodok-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).
Menurut dia, hal ini penting agar produk-produk UMKM bisa bersaing dan bisa tembus pasar ekspor.
"Jadi krusial, sebab setelah ditetapkannya standar jadi acuan para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kreativitas dan kualitasnya dan SNI ini sekaligus melindungi kita untuk kita bisa bersaing dengan produk luar," kata Luhut.
Baca Juga: Belum Telat! Cara Daftar UMKM Lewat Sistem Online Single Submission atau OSS
Wakil Ketua KPCPEN ini menyebut banyak produk-produk UMKM yang potensial tembus pasar ekspor. Maka dari Itu, perlu ada keselerasan produk dari segmentasi pasarnya lewat SNI itu sendiri.
"Oleh karena itu, penerapan SNI menjadi solusi yang dapat menjawab tantangan umkm yaitu legitimasi atas produk UMKM," pungkas dia.