Suara.com - Dalam dunia perbankan kejahatan pencurian kerap kali dijumpai, baru-baru ini salah satu nasabah bank BUMN yakni Bank Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengaku menjadi korban kejahatan pembobolan data atau skimming, uang senilai Rp38,4 juta miliknya tiba-tiba raib dan hanya menyisakan Rp95 ribu saja.
Lantas apa yang dimaksud kejahatan skimming ini dan bagaimana menghindarinya?
Mengutip berbagai sumber, Selasa (30/11/2021) aksi kejahatan skimming ini ternyata tidak hanya terjadi di mesin ATM saja, namun ternyata juga bisa terjadi di mesin EDC.
Skimming adalah suatu bentuk kejahatan yang bertujuan mencuri informasi dari kartu debit atau kredit milik nasabah, menggunakan alat khusus bernama Skimmer.
Baca Juga: Uang Tabungan Rp 38,4 Juta Milik Nasabah Bank BUMN Ini Tiba-tiba Hilang
Skimmer biasanya dibuat menyerupai bentuk mulut slot kartu ATM, sehingga sekilas terlihat sama dan sulit diidentifikasi.
Saat kartu dimasukan ke ATM atau mesin EDC, maka skimmer akan secara otomatis merekam informasi dari kartu tersebut. Di saat yang bersamaan, kamera yang telah diletakkan pelaku secara tersembunyi, akan merekam saat korban memasukkan PIN-mu di keyboard mesin ATM.
Kemudian, pelaku bisa langsung menduplikat kartu korban menggunakan data yang telah diperoleh dari alat skimmer ke kartu lain yang masih kosong. Jika sudah begini, maka pelaku akan dengan mudahnya menguras isi saldo ATM si korban.
Meski begitu kejahatan skimming ini bisa dicegah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari modus ini.
Beralih ke kartu berteknologi chip
Baca Juga: Persija Gagal Rayakan HUT ke-93 dengan Kemenangan, Angelo Alessio Minta Maaf
Sebagai informasi sebagian besar kartu ATM yang saat ini tersebar di masyarakat masih menggunakan teknologi magnetic stripe. Keamanan data menggunakan teknologi ini sangat rawan dibobol pelaku skimming. Oleh karena itu segera tukarkan kartu ATM magnetic stripe Anda ke kartu berteknologi chip.
Perhatikan kondisi mesin ATM atau EDC sebelum bertransaksi
Seperti yang dijelaskan diatas, alat skimming sengaja dibuat menyerupai bentuk mulut slot kartu ATM, berbentuk kecil dan tipis agar tidak mudah dikenali. Untuk itu sebelum bertransaksi, sangat dianjurkan memeriksa seluruh bagian mesin ATM maupun mesin EDC secara seksama.
Perhatikan pula apakah ada kamera mencurigakan selain kamera CCTV, yang terpasang di sekitar tempat tersebut. Namun untuk lebih aman, tutupi keyboard mesin ATM atau EDC menggunakan tangan saat memasukkan PIN kartu.
Ganti PIN secara berkala
Mengganti PIN (Personal Identification Number) kartu debit maupun kartu kredit secara berkala sangat penting dilakukan. Sayangnya masih banyak orang yang malas mengganti PIN kartu ATM mereka meskipun cara menggantinya sangatlah mudah.
Saat mengganti PIN, hindari menggunakan PIN yang mudah ditebak oleh orang lain. Sejumlah kombinasi PIN yang mudah ditebak diantaranya tanggal lahir, nomor telepon, dan nomor kartu. Karena itu angka-angka tersebut jangan dipakai untuk PIN.
Awasi transaksi menggunakan Kartu di mesin EDC
Masyarakat sering kali lengah saat melakukan transaksi di pusat perbelanjaan, utamanya saat menggunakan metode pembayaran non tunai. Seringkali nasabah memberikan kartu kepada pelayan untuk bertransaksi menggunakan mesin EDC. Hal ini memungkinkan pelayan atau kasir menggesek kartu nasabah di mesin skimmer tanpa disadari oleh nasabah.
Oleh sebab itu, awasi proses transaksi pada saat kasir menggesek kartu. Nasabah harus mengawasi aktivitas kasir dan pastikan bahwa kartu hanya digesekkan di mesin EDC resmi milik bank.
Bertransaksi secara cardless
Dari pada khawatir menjadi korban skimming di mesin ATM maupun EDC, ada baiknya memaksimalkan transaksi online melalui mobile banking. Saat ini proses transaksi sudah sangat dimudahkan dengan hadirnya kecanggihan layanan perbankan. Proses transaksi menjadi mudah dan efektif karena bisa dilakukan dari gadget nasabah.
Ditambah lagi terdapat beberapa bank penerbit kartu yang telah berinovasi menghadirkan fitur cardless, sehingga memungkinkan nasabah melakukan penarikan dan penyetoran uang tunai tanpa menggunakan kartu. Beberapa bank yang menyediakan fitur cardless diantaranya, Bank BCA, Bank Danamon, Bank Sinarmas, Bank Arha Graha dsb. Dengan memanfaatkan fitur ini kamu tidak lagi perlu khawatir menjadi sasaran pelaku skimming.
Sebelumnya Marsen Sinaga salah seorang nasabah BRI diduga mengalami kejahatan skimming ATM di mana dana di rekening sebesar Rp38,4 juta lenyap hanya menyisakan Rp95 ribu saja.
"Saya mengetahui kehilangan [uang] itu karena mau menarik uang dari ATM, lalu tiba-tiba saldo saya tinggal 95.000," imbuhnya.
Kejadian skimming tersebut terjadi pada Kamis (25/11/2021) dan segera melapor.
Menurut Marsen ia sempat meminta rekening atas nama Surya Zidan (rekening yang diduga terlibat skimming) untuk dibekukan.
"Petugas CS juga mengaku tidak bisa melakukan itu [pembekuan] tanpa penjelasan yang masuk akal. Dia tetap mengatakan bahwa dia hanya bisa membuat laporan kasus saya untuk disampaikan ke kantor pusat BRI di Jakarta," tulis Marsen dalam surat pernyataan yang diterima Suara.com.
Pada petugas bank, ia juga menyatatakan bahw rekeningnya adalah jenis Simpedes yang memiliki batas maksimal transfer dalam satu hari.