Bahlil Naikkan Target Investasi Industri Hulu Migas Jadi 16 Miliar Dolar AS

Senin, 29 November 2021 | 15:13 WIB
Bahlil Naikkan Target Investasi Industri Hulu Migas Jadi 16 Miliar Dolar AS
Bahlil Lahadalia. (Suara.com/Mohammad Fadil Djailani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, kementeriannya bakal memberikan pelayanan terhadap industri hulu migas atau minyak dan gas.

"Insya Allah pada 2022, hulu migas akan masuk di dalam bagian dari investasi yang akan dilayani Kementerian Investasi," ujar Bahlil secara daring dalam acara The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021, Senin (29/11/2021).

Bahlil berujar perpindahan pelayanan investasi industri hulu migas itu juga sudah melalui kooordinasi dan pembocaraan dengan sejumlah kementerian dan badan terkait. Mulai dari Menteri ESSM, Menkeu, serta Kepala SKK Migas.

Dalam pembicaraan itu, Bahlil mengatakan mereka sudah membuat formulasi tentang pelayanan perizinan satu pintu. Di mana pelayanan perizinan satu pintu baik hulu maupun hilir itu juga didorong dengan keberadaan Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca Juga: MK Putuskan UU Cipta Kerja Inkonstitusional, Bagaimana Nasib LPI?

"Substansi materinya tidak ada perubahan, termasuk peraturan pemerintahnya (PP). Jadi tidak perlu ada keraguan bagi pelaku usaha," kata Bahlil.

Sementara itu terkait realisasi investasi industri hulu migas untuk tahun ini diketahui sudah mencapai 9 miliar dolar AS dari target capaian investasi sebesar 12 milliar dolar AS. Bahlil sendiri mempredikasi hingga tutup tahun, realisasi capaian investasi industri hulu migas hanya 11 miliar dolar AS atau masih di bawah target.

Kendati begitu, Bahlil optimis menaikkan target investasi industri hulu migas berkisar 15-16 miliar dolar AS pada tahun 2022, seiring pelayanan perizinan yang bakal dilakukan oleh Kementerian Investasi.

"Saat berbicara dengen menkeu dan menteri ESDM, kami targetkan investasi ke depan hulu migas 15 miliar dolar AS sampai 16 miliar dolar AS," tandasnya.

Baca Juga: SKK Migas: Transisi Energi Butuh Roadmap yang Jelas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI