Suara.com - Harga batu bara pada lima hari perdagangan pekan lalu memperlihatkan tren menguat meski sempat terkoreksi menjelang akhir pekan.
Berdasarkan data yang diperoleh, harga batu bara untuk kontrak Desember 2021 di pasar derivatif acuan ICE Newcastle menguat 11,39% di harga USD176 per ton, setelah mengalami koreksi -4,61% pada sesi terakhir, Jumat (26/11/2021).
Sedangkan untuk kontrak Januari 2022, harga batu bara juga masih memiliki prospek dengan nilai 12,70% di harga USD173 per ton, usai tertekan -4,13% pada akhir pekan lalu.
Hal ini bisa diklaim bisa jadi acuan bagi para investor untuk melirik aset 'emas hitam' sebagai investasi mereka pekan ini.
Baca Juga: Kota Minyak Belajar Dari Pengalaman, Bentuk Tim Terpadu, Cegah Kasus Tambang Ilegal
Salah satu emiten batu bara dalam negeri, PT Bukit Asam Tbk juga mencatat kinerja keuangan positif dengan laba bersih hingga 176% mencapai Rp4,76 triliun hingga kuartal III-2021, dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp1,72 triliun.