Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengingatkan generasi muda untuk memperkuat literasi digital. Hal ini diperlukan agar generasi muda dapat memaksimalkan potensinya melalui dukungan perkembangan teknologi dan informasi.
Ida menilai, revolusi digital yang dipercepat oleh pandemi membuat pekerjaan menjadi sangat fleksibel baik secara waktu maupun tempat. Menurutnya, perubahan ini menimbulkan disrupsi terhadap perilaku industri dan pekerja, sehingga tercipta sebuah tatanan baru dalam dunia kerja.
"Sehingga literasi digital menjadi syarat mutlak skills yang harus dikuasai pada saat ini dan di masa depan," kata Menaker Ida saat menyampaikan Kuliah Umum di Politeknik Industri Logam Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis, (26/11/2021).
Berdasarkan laporan McKinsey tahun 2019 tentang otomasi dan masa depan pekerjaan di Indonesia, diproyeksikan bahwa sebanyak 23 juta lapangan pekerjaan yang diproyeksikan hilang digantikan dengan proses otomasi dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.
Baca Juga: Menaker Ida Resmikan Training Ground di PT IMIP Morowali
"Sementara itu diproyeksikan ada 27 hingga 46 juta pekerjaan baru pada tahun 2030. diperkirakan juga ada 6-29 juta orang atau 20 persen dari Angkatan kerja akan membutuhkan pelatihan skill agar bisa memenuhi pertumbuhan permintaan pekerjaan baru ini," katanya.
Dengan adanya berbagai perubahan, Ida mengingatkan generasi Muda harus bersiap menghadapi pola pengembangan diri sepanjang hayat. Artinya re-skilling dan up-skilling sepanjang hayat dan pengelolaan work-life balance menjadi suatu kebutuhan di masa mendatang.
"Oleh karena itu salah satu prioritas pembangunan nasional Indonesia saat ini, sesuai arahan presiden ditujukan pada peningkatan kualitas SDM, terutama melalui pendidikan vokasi, pelatihan vokasi dan kemitraan dengan industri," ujar Menaker.
Kemnaker sebagai leading sector pelatihan vokasi, lanjut Menaker, telah menyiapkan strategi program pembangunan SDM di masa pandemi dan pascapandemi. Kemnaker telah menyusun inovasi yang terdiri dari Sembilan Lompatan Kementerian Ketenagakerjaan sebagai arah kebijakan ke depan.
"Kemnaker juga turut serta menopang pembangunan proyek prioritas nasional melalui pelatihan vokasi misalnya di daerah pariwisata super prioritas," ujarnya.
Baca Juga: Harga Kripto Naik Terdampak Tren Metaverse, Sejumlah Negara Siapkan Kedutaan Digital