“Inisiatif dari vendor dan KKKS tinggal tunjuk aja kan dan kasih info sumur minyak mana yang perlu dinaikan produksinya,” tegas Djoko.
Kebutuhan akan penemuan cadangan migas baru ini cukup mendesak pasalnya realisasi produksi migas nasional terus alami penurunan. Alami memang mengingat umur sumur-sumur produksi migas tanah air terutama minyak sudah tidak lagi muda.
SKK Migas sendiri sudah mencanangkan target produksi minyak sebesar 1 juta Barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030.
Guna membahas target besar tersebut, lembaga ini akan menyelenggarakan The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2021) yang akan diselenggarakan secara hybrid dari 29 November sampai 1 Desember 2021.
Acara ini rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan menghadirkan lebih dari 120 narasumber, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir.
Kegiatan ini terbuka untuk publik luas secara virtual melalui https://www.iogconvention.com
Pri Agung Rakhmanto, Pengamat Migas dari Universitas Trisakti, menuturkan untuk produksi migas tahun 2030 seperti yang sudah dipatok oleh pemerintah diperlukan investasi yang dipastikan tidak akan sedikit. Kebutuhan investasi yang besar itu untuk memperoleh temuan cadangan migas yang baru.
Menurut Pri Agung, untuk bisa mencapai target tersebut paling tidak perlu tambahan 2 sampai 4 penemuan dan operasi lapangan migas baru yang sekelas Blok Cepu saat ini yang mampu memproduksi minyak rata-rata mencapai 200an ribu BPH.
“Kenapa bisa perlu 2-4 ? Karena lapangan existing ke depan pasti akan menurun produksinya. Jadi, berapa jumlah investasi yang diperlukan, kurang lebihnya ya investasi dari mulai untuk eksplorasi untuk menemukan lapangan tersebut dan kemudian memproduksikannya,” ujar dia.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Senang Pundi-pundi Penerimaan Pajak Makin Meningkat
Selain itu, Pri Agung juga menilai menemukan lapangan disini bisa juga bisa diartikan sebagai menemukan tambahan proven reserves yang bisa diproduksikan melalui upaya penerapan advance technologi seperti halnya EOR.