Suara.com - Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia bakal mendapatkan dana investasi 520 juta Euro dari Perancis. Investasi tersebut digunakan untuk transisi energi.
Investasi itu masuk setelah adanya penandatangan Letter of Intent (LoI) antara Perancis dan Indonesia mengenai kerja sama percepatan transisi energi di Indonesia dilakukan untuk meningkatkan kemitraan dan implementasi berbagai program strategis sektor energi di Indonesia.
"Kerja sama antar kedua negara penting bukan hanya di sektor energi namun juga sektor ekonomi, kesehatan, industri IT, pertahanan, kemaritiman, dan lingkungan," ujar Luhut dalam keterangannya, Kamis (25/11/20221).
LoI ini memuat antara lain skema pinjaman konsesi pengembangan kebijakan Sustainable and Inclusive Energy Programme.
Baca Juga: Jokowi Sebut Indonesia Kaya dengan Energi Hijau
Selain itu, pinjaman konsesi kepada PLN untuk proyek transmisi dan distribusi, hibah untuk tenaga ahli dan studi kelayakan, termasuk kredit kepada bank milik negara untuk proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro dan energi terbarukan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi dari Kemenko Marves, Basilio Dias Araujo, menyatakan bakal membuka akses Prancis untuk berinvestasi di berbagai proyek prioritas energi terbarukan.
Selain itu, dia menyatakan agar Prancis menyiapkan pembiayaan inovatif bersama mitra lokal di Indonesia. AFD telah memobilisasi berbagai instrumen finansial termasuk bantuan teknis untuk mendukung Indonesia dengan total dana program percepatan transisi energi senilai 520 juta euro.
Deputi Basilio juga menambahkan, LoI ini akan mampu percepat implementasi transisi energi yang semula berbasis fosil menjadi energi baru terbarukan yang berkelanjutan dan bersih.
"Ini akan membuat Indonesia jadi salah satu global key player dalam transisi energi di dunia," kata dia.
Baca Juga: Potensi Energi Terbarukan Besar,Jokowi Perintahkan Ini ke Luhut, Bahlil dan Erick Thohir