Jokowi Sebut Indonesia Kaya dengan Energi Hijau

Rabu, 24 November 2021 | 17:29 WIB
Jokowi Sebut Indonesia Kaya dengan Energi Hijau
Presiden Jokowi saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2. (tangkapan layar/ BPKM TV),
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya menyiapkan strategi membangun ekonomi hijau. Pasalnya, Indonesia sangat kaya dengan energi hijau yang bisa mencapai ekonomi hijau. 

Ia memaparkan, banyak potensi energi terbarukan yang bisa dikembangkan di Indonesia. Misalnya saja, energi panas bumi atau geothermal yang memiliki potensi daya listrik yang tinggi.  

"Jadi kita energi hijaunya ada, energi renewable-nya ada, geothermal kita memiliki kekuatan 29 ribu Megawatt (MW)," ujar Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, Rabu (24/11/2021). 

Selain itu, kata Jokowi, Indonesia juga kuat di tenaga listrik berbasis air. Pasalnya, Indonesia memiliki 4.400 sungai yang bisa dimanfaatkan sebagai tenaga listrik. 

Baca Juga: Jokowi: Pengembangan Ekonomi Hijau Harus Jadi Komitmen Bersama

Ia mencotohkan, dua sungai yaitu Kalian dan Membramo yang bisa bisa menghasilkan tenaga listrik hingga 37.000 MW. 

"Itu baru dua sungai, kalau 4.400 sungai bapak ibu hitung sendiri, inilah kekuatana ekonomi hijau yang diproduksi dari energi yang kita miliki," ucap Jokowi.

Menurut Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, banyak potensi energi hijau lainnya yang bisa dimanfaatkan pemerinta misalnya, tenaga listrik berbasis angin hingga solar cell

"Inilah potensi yang kalau kita kelola dengan baik konsistensi dan terobosan ke sana ini menjadi kekuatan ke depan, total renewable energi yang kita miliki hampir 418 ribu MW sangat besar sekali," imbuh dia. 

Jokowi menambahkan, pemerintah juga mulai membangun kawasan industri untuk menampung investasi hijau di Kalimanta Utara.

Baca Juga: Puan Maharani Dorong Pembangunan Ekonomi Hijau untuk Atasi Perubahan Iklim

"Menyangkut keluasan kurang lebih seminggu lalu 13 hektare, sekarang saya  mendapat laporan 30 ribu hektare, saya kira akan menjadi green industry apart yang terbesar di dunia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI