Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta tambahan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di daerah kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati guna mendukung realisasi investasi.
Ia menyebut, DAK non-fisik yang diterima DPMPTSP memberi dampak positif dalam perbaikan kinerja investasi di daerah. Dari tahun lalu, Rp227 triliun dan tahun ini meningkat menjadi Rp260 triliun.
"Kita harus terima kasih kepada Ibu Menkeu, kalau bisa ditambah lagi," kata Bahlil dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021 yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu.
Kementerian Investasi/BKPM sendiri mendapat arahan langsung dari Presiden Jokowi untuk mencapai target realisasi investasi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun 2022.
Baca Juga: Bertemu Eks PM Inggris Tony Blair, Menko Luhut Tanyakan Kenapa Uni Eropa Gugat Indonesia
Guna mencapai target tersebut, Bahlil mengatakan strategi yang dilakukan institusi tersebut adalah dengan melakukan pengawalan dari awal hingga akhir (end to end) yang tentunya akan melibatkan DPMPTSP di daerah.
"Target Rp1.200 triliun tersebut, kami punya strategi, yaitu mengawal end to end. Jadi dari 34 provinsi, kami bagi ada sekitar 600-700 perusahaan, kemudian itu yang kita kawal," katanya.
Target realisasi investasi pada tahun 2022 yang disampaikan dalam RPJMN 2020-2024 yakni sebesar Rp968,4 triliun. Namun, Presiden Jokowi memberi arahan khusus agar investasi bisa digenjot dengan target Rp1.200 triliun.
Peningkatan realisasi investasi sebesar 22 persen-33 persen sendiri diperlukan agar pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,4 persen hingga 6 persen bisa dicapai.
Baca Juga: Kemenkeu Prediksikan Dana PEN 2021 Tak Terserap 100 Persen