Ide Usaha Budi Daya Maggot atau Larva Lalat Hitam, Raup Keuntungan Jutaan Rupiah

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 23 November 2021 | 10:43 WIB
Ide Usaha Budi Daya Maggot atau Larva Lalat Hitam, Raup Keuntungan Jutaan Rupiah
Petugas PPSU memperlihatkan ulat Maggot atau larva lalat BSF yang dibudidayakan di Kelurahan Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Jumat (10/9/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata larva lalat? Apakah kamu pernah memikirkan ide usaha larva lalat? Bisa jadi yang kamu pikirkan hanyalah binatang menjijikkan.

Namun, siapa sangka di balik itu semua, larva lalat adalah usaha yang memiliki potensi ekonomi hingga jutaan rupiah. Berikut gambaran ide usaha larva lalat seperti dilansir berbagai sumber.

Budidaya larva lalat atau black soldier fly bisa dilakukan dengan cara relatif mudah dan bisa menjadi ide usaha. Keuntungannya pun cukup menggiurkan. Per 100 gram larva lalat bisa dijual dengan harga Rp30.000.

Dalam sebulan keuntungan dari usaha ini bisa mencapai jutaan rupiah. Larva lalat juga merupakan binatang yang banyak dicari karena dapat mengurai sampah organik sebanyak tiga kali berat tubuhnya selama 24 jam.

Baca Juga: 3 Ide Usaha Pakai Plastik Bekas Rumah Tangga, Bisa Jadi Inspirasi

Setelah mati, larva lalat bisa digunakan untuk pakan ternak. Bahkan bangkainya bisa dimanfaatkan untuk campuran pupuk organik. Berbagai alasan juga diungkapkan kenapa banyak orang bisa membudidayakan larva lalat ini.

Meski menghasilkan belatung ketika mati, larva lalat berbeda dengan lalat hijau atau lalat hitam. Kedua jenis lalat itu membawa bibit penyakit, sementara larva lalat tidak. Larva lalat bahkan sangat aman walau berinteraksi langsung dengan manusia.

Cara budi daya larva lalat pun cukup mudah dikerjakan. Pelaku budi daya larva lalat tidak membutuhkan teknik khusus.

Semuanya bisa dipelajari secara mandiri dari berbagai sumber. Budi daya hewan ini juga tidak menyita waktu banyak karena tidak perlu terlalu sering dikontrol. Sementara itu, sampah organik yang bisa diuraikan lalat bisa didapatkan dari sisa rumah tangga sehari-hari.

Membudidayakan larva lalat juga tidak membutuhkan lahan yang luas. Ruangan terbatas pun bisa menampung ruang budi daya hewan ini.

Baca Juga: Cara Menjadi Agen Tabung Gas Elpiji: Rincian Modal dan Syarat Lengkap

Larva lalat biasa dibudidayakan di lahan berukuran sekitar 6 meter x 6 meter. Jika per bulan bisa memanen 40 kg lalat, maka keuntungan usaha ini bisa mencapai Rp4 juta.

Dua alasan kemudahan ini membuat budi daya larva lalat tidak membutuhkan modal yang besar. Sebagai permulaan, kamu cukup berburu bibit larva lalat di komunitas peternak. Setelah berhasil di panen pertama, skala usaha pun bisa diperbesar.

Terakhir, kebutuhan pasar atas larva lalat juga cukup besar. Hewan ini banyak diminati untuk pakan ternak dan bahan campuran pupuk.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI