Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pembukaan pra perdagangan hari ini kembali masuk zona merah, adapun IHSG turun ke level 6.716 dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yang ditutup di level 6.723.
Melansir data RTI, Selasa (23/11/2021), IHSG diawal pra perdagangan dibuka turun 7,2 basis poin atau melemah 0,11 persen. Setelah dibuka tepat pukul 09:00 Wib laju IHSG mencoba untuk merangkak keluar dari zona merah hingga posisi 6.722.
Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka melemah, pada awal pra perdagangan indeks ini juga turun tipis 1,4 basis poin atau 0,16 persen ke posisi 962.
Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 13 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 54 miliar dan volume transaksi mencapai 3,5 ribu kali.
Baca Juga: Awal Pekan Terakhir November 2021, IHSG Ditutup Menguat Tipis ke Level 6.723
Sebanyak 177 saham menguat, 52 saham melemah dan 236 saham belum ditransaksikan.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pada perdagangan IHSG kembali mencatatkan level tertinggi sepanjang masa atau all time high secara intraday maupun penutupannya.
Namun, potensi kenaikan terlihat sudah cukup terbatas sehingga risiko terjadinya koreksi jangka pendek masih cukup besar.
"Hal ini diiringi oleh harga komoditas yang berpotensi terkoreksi sehingga turut memberikan dampak terhadap emiten emiten yang berkaitan dengan komoditas serta arus capital inflow yang belum terlihat melaju secara signifikan ke dalam pasar modal Indonesia,” tulis William dalam analisanya.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 6.606 dan resistance 6.757. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu UNVR, BBCA, INDF, JSMR, BBNI, WIKA, CTRA, dan ERAA.
Baca Juga: Sempat Berdarah-darah, IHSG Ditutup Berada di Zona Hijau Hari Ini