Diduga Diracun, Sejumlah Anjing Mati Mendadak di Mandalika

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 23 November 2021 | 08:56 WIB
Diduga Diracun, Sejumlah Anjing Mati Mendadak di Mandalika
Ilustrasi anjing peliharaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dirinya pun mengingatkan jangan sampai kasus kematian anjing dan hewan lainnya di area sirkuit Mandalika terdengar oleh para pembalap dan penyelenggara utama World Superbike (WSBK).

"Jangan sampai berita ini didengar para pembalap dan pihak penyelenggara utama event internasional ini, karena mereka tentunya tidak mau ajang balap mereka berlumuran darah anjing yang diracun oleh pihak yang mau mengambil jalan pintas," kata dia.

Doni pun menyebut bahwa pihak-pihak yang diduga meracuni anjing-anjing tersebut harus bertanggungjawab dan akan menempuh jalur hukum.

"Mereka-mereka yang memutuskan untuk memberantas dengan racun, harus bertanggungjawab. Kami akan menempuh jalur hukum untuk ini," ujarnya.

Terkait kematian sejumlah anjing menjelang pelaksana WSBK, ITDC melalui Vice Presiden Corporate Secretary Miranti Nasti Rendranti mengatakan bahwa pihaknya memiliki kewajiban menghalau anjing yang memasuki sirkuit, khususnya area paddock.

“Karena akan mengganggu ketertiban dan keselamatan pembalap untuk jalannya event balap,” kata Miranti saat dikonformasi wartawan pada Sabtu 20 November 2021.

Namun, Miranti tak memberikan tanggapan terkait dugaan pihak ITDC yang meracun anjing-anjing tersebut. Ia menyebut hanya terdapat pembatas untuk menghalau anjing masuk ke sirkuit.

“Kami memasang pagar yang rapat di sekeliling agar anjing yang sudah dihalau tidak kembali masuk ke sirkuit,” kata dia.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Lombok Tengah, Lalu Iskandar mengatakan tidak pernah mengeksekusi anjing di sekitar sirkuit dengan diracun. Namun pernah diajak dalam pembahasan, tetapi tidak ada kelanjutannya

Baca Juga: ITDC Dan NTB Punya Waktu 3 Bulan Perbaiki Drainase di Mandalika Sebelum Ajang MotoGP

“Kita pernah rapat bersama tentang anjing itu. Cuma kan kesulitannya banyak Kita enggak punya bius, enggak punya apa-apa. Setelah itu tidak ada tindak lanjut, tidak ada rapat-rapat lagi." pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI