Dalam Ajang ADNEC Abu Dhabi, PGN Pamerkan Digitalisasi Penyaluran Gas

Senin, 22 November 2021 | 20:12 WIB
Dalam Ajang ADNEC Abu Dhabi, PGN Pamerkan Digitalisasi Penyaluran Gas
Karyawan PT Transgasindo anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan pengecekan rutin instalasi stasiun matering di Pulau Pemping, Batam, Kepri. Stasiun matering Pulau Pemping merupakan pintu utama ekspor gas ke Singapura yang berasal dari gas produsen di Grissik, Sumatera Selatan (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Perusahaan Gas Negara (Tbk) atau PGN dan PT Pertaminas Gas memamerkan teknologinya di ajang ADIPEC 2021 yang digelar di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. 

Tim Subholding Gas Pertamina itu memaparkan tentang Digital Integration, Success Story of Accelerating Gas Delivery Integration in Two Biggest Natural Gas Company in Indonesia

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, pemaparan ini bisa jadi bukti Subholding gas bisa menjadi perusahaan energi kelas dunia dan menunjukkan keberhasilan inovasi dan sinergi di lingkungan Subholding Gas. 

Dalam paparannya, Tim Subholding Gas menjelaskan keberhasilan ini berkat dukungan manajemen dan kolaborasi yang efektif dalam akselerasi integrasi bisnis yang semakin sinergis antara PGN dan Pertagas dengan digitalisasi yang ditandai dengan integrasi penyaluran gas. 

Baca Juga: PGN: 23.570 Rumah di Pasuran dan Probolinggo Kini Teraliri Gas Bumi

Sehingga saat ini, gas dari Sumatera berhasil dialirkan melalui pipa South Sumatera-West Java (SSWJ) milik PGN untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sektor pupuk dan kilang di ajaringan pipa Pertagas West Java Area (WJA) yang trend-nya mengalami natural decline.

"Integrasi penyaluran gas dapat berjalan efektif berkat adanya integrasi digital melalui aplikasi Gas Management System (GMS) SIPGas. Dengan aplikasi ini, Subholding Gas Group dapat memonitor penyaluran gas di titik integrasi secara realtime dan memonitor kinerja penyaluran setiap area per harinya. Bahkan dapat melakukan digitalisasi proses billing dari meter to cash sehingga penagihan ke pelanggan menjadi semakin efektif, cepat dan akurat," ujar Rachmat kepada wartawan, Senin (22/11/2021).

Rachmat menjelaskan, bahwa dengan aplikasi GMS SIPGas yang terintegrasi, maka Subholding Gas Group semakin mudah dalam mengoptimalkan penyaluran gas dari setiap pasokan di jaringan yang sudah terintegrasi. 

Penyaluran gas ke industri-industri strategis juga semakin fleksibel, seperti pembangkit listrik, pupuk dan kilang, serta semakin mudah dalam memenuhi un-met demand pelanggan. 

"Pencapaian digitalisasi pengelonaan gas bumi yang terintegrasi ini menjadi pembuktian bahwa inovasi di Subholding Gas diakui di level internasional melalui ajang ADIPEC. Apalagi ADIPEC merupakan konferensi yang dihadiri pemain dari sektor hulu, midstream dan hilir minyak dan gas bumi, serta proses digitalisasinya yang menjadi trend di dunia saat ini," ucap Rachmat.

Baca Juga: Naik 437 Persen, PGN Raup Laba Bersih Rp4,07 Triliun Hingga September 2021

PGN sebagai Sub Holding Gas di bawah Holding Migas Pertamina saat ini telah memiliki panjang jaringan 10.760 km yang merupakan 96 persen infrastruktur gas bumi di Indonesia.

Dengan penyaluran di pipa transmisi sebesar 1.238 MMSCFD dan volume distribusi gas sebesar 873 BBTUD hingga September 2021.

Digitalisasi menjadi bagian dari upaya Subholding Gas dalam mengoptimalkan setiap peluang gas bumi melalui program gasifikasi kilang, pupuk, pembangkit listrik, industri, retail dan jargas, sektor maritim dan darat yang merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI