Rp149 Triliun Uang Investor di DeFi Dicuri Hacker Sepanjang 2021

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 22 November 2021 | 10:49 WIB
Rp149 Triliun Uang Investor di DeFi Dicuri Hacker Sepanjang 2021
Ilustrasi internet gratis. (Pixabay/foundry)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemajuan industri keuangan terdesentralisasi (DeFi) dibayangi tindak kejahatan para pelaku cyber crime yang mengincar aset para investor di pangsa baru ini.

Belakangan, keamanan industri DeFi terus disorot lantaran ancaman dari pelaku kejahatan yang mengincar dana investor.

Pelaku kejahatan yang biasanya beraksi secara kelompok ini melakukan pencurian, peretasan (hacking), penipuan (scam) dan rug pull hingga banyak pihak mempertanyakan keamanan cyber industri keuangan digital saat ini.

Mengutip dari Elliptic, dana yang dicuri sepanjang 2021 secara akumulasi mencapai US$10,5 milyar, atau setara Rp149,82 triliun.

Baca Juga: Selain Utang Pinjol, Pemuda Di Kembangan Nekat Coba Bunuh Diri Karena Kalah Judi

Meski digadang-gadang sebagai terobosan baru di sektor keuangan, DeFi memberikan akses kepada para pengguna yang kesulitan mengakses layanan di perbankan tradisional.

Selain itu, lini ini juga menawarkan comeback yang lebih menarik untuk para pemberi pinjaman dan kemudahan untuk para peminjam, DeFi telah menjelma menjadi industri raksasa dengan uang yang sangat berlimpah.

Meski menawarkan fitur yang menjanjikan, teknologi ini belum dibarengi dengan keamanan yang menjanjikan. Sebelumnya, sempat ditemukan celah yang mampu dimanfaatkan oleh para pelaku cyber crime.

Mengutip Blockchainmedia, sejumlah masalah juga terus ditemukan dalam pengembangan proyek DeFi.

“Banyak perusahaan rintisan dengan keamanan siber yang relatif belum matang dan sifat transaksi kripto yang tidak dapat diubah membuatnya sangat sulit untuk memulihkan dana (yang dicuri). Ini telah membuat mereka menjadi target yang menggoda bagi penyerang mulai dari peretas tunggal hingga [peretas tingkat] negara,” ungkap laporan tersebut.

Baca Juga: Kisah ke Rusia Memburu Hacker Miliarder yang Kendarai Mobil-mobil Mewah

Bahkan, dalam salah satu laporan menyebut, ada fitur yang memang terdapat pada DeFi yang memudahkan jalan untuk peretas, alias mereka memanfaatkan fitur yang sengaja diadakan dan mencari celahnya.

Lembaga yang sama menyebut, dalam dua tahun terakhir US$2 milyar telah dicuri langsung dari aplikasi yang terdesentralisasi (dApps).

Hal tersebut mengaitkan kerugian sebesar US$10 milyar tambahan dengan penurunan nilai token sebagai akibat dari penipuan atau pencurian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI