Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) terus mendorong agar produktivitas sektor pertanian terus meningkat. Salah satunya melalui program irigasi perpipaan. Kali ini, Kementan merealisasikan irigasi perpipaan untuk Kelompok Agronative Farm di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Produksi dan daya saing kelompok yang bergerak di bidang hortikultura itu pun semakin meningkat tajam berkat pasokan air yang baik melalui program irigasi perpipaan.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menerangkan, air merupakan kebutuhan mutlak untuk sektor pertanian. Tanpa air, mustahil pertanian akan berkembang dengan baik dan optimal.
"Air itu salah satu faktor penting bagi pertanian. Untuk itu, irigasi perpipaan ini merupakan program strategis untuk mengaliri lahan persawahan milik petani agar tak terganggu," ujar SYL dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu, (20/11/2021).
Baca Juga: Protes Petani di India Selama Setahun Berujung Dibatalkannya UU Pertanian
Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menuturkan, irigasi perpipaan bisa menjadi solusi saat kemarau.
"Sebagai bagian dari water management, irigasi perpipaan ini memastikan air bisa selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, termasuk saat kemarau. Sehingga produksi pertanian benar-benar tidak terganggu," kata Ali.
Ali berharap, masyarakat sekitar bisa menjaga dan memaksimalkan fungsi irigasi perpipaan ini.
"Sehingga bukan hanya produksi dan produktivitas yang meningkat, tetapi juga pendapatan para petani," katanya.
Direktur Irigasi Ditjen PSP Kementan, Rahmanto berharap, petani dengan segenap kemampuan merawat dan memanfaatkan irigasi perpipaan ini sesuai kebutuhan mereka.
Baca Juga: Mentan SYL Melepas Ekspor Telur Tetas dan Ajak Kembangkan Ayam KUB
"Saya berpesan agar bantuan pemerintah ini dioperasikan dan dirawat dengan baik sehingga bisa memberikan manfaat untuk seluruh petani," pesannya.
Dengan begitu, Rahmanto berharap bantuan anggaran pemerintah dapat terus bergulir dan bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Sebagaimana diketahui, petani Agronative Farm sudah menggunakan smart farming dalam mengelola lahan dan irigasinya.
Di Agronative Darm bantuan irigasi perpipaan direalisasikan sepanjang 6 kilometer dan dibangun secara padat karya bersama-sama seluruh anggota kelompok tani. Sementara sumber airnya diambil dari sumber mata air di Desa Sintenjaya.
Air ini dikelola untuk mengairi komoditas hortikultura yang terdiri dari beragam sayuran seperti kale, horinzo, brokoli, tomat, sawi putih, selada keriting, tomat beef, baby buncis Kenya, lettuce head, lettuce romaine dan lainnya yang sudah masuk ke pasar-pasar besar seperti supermarket dan diekspor ke Singapura.