Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengajak para pelaku usaha yang bergerak di subsektor perunggasan untuk mengembangkan ayam kampung KUB2 Janaka. Langkah ini, menurut SYL perlu dilakukan agar kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia tidak selalu bergantung pada komoditas daging sapi atau ayam broiler.
"Ternyata ayam kampung kita sangat diminati juga oleh masyarakat dunia. Dan hari ini kita bersama akan meresmikan breeding. Sehingga ke depan tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan lokal tapi juga luar negeri. Saya senang karena kemarin kita juga ekspor nugget ke Bangladesh," ujar SYL saat membuka breeding farm Ayam KUB2 Janaka di Desa Barengkok, Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Jumat, (19/11/2021).
Menurut SYL, selama ini Indonesia memiliki keragaman genetik berkualitas, yang tidak kalah bagus dari negara lain di dunia. Apalagi subsektor unggas adalah salah satu kebutuhan utama masyarakat Indonesia.
"Harus dilihat bawa ayam KUB itu ayam kampung Indonesia yang genetik dan varietasnya adalah varietas Indonesia. Dan, tentu ini harus kita support bersama," katanya.
Baca Juga: 29 Ribu ASN Terima Bansos, Kemensos Perlu Selektif Terima Usulan dari Pemda
SYL berharap, ke depan pengembangan ayam kampung bisa dilakukan juga di daerah lainnya di Indonesia. Terkait hal ini, Kementan melalui Balitnak siap memfasilitasi para pelaku usaha dengan bibit KUB2 Janaka.
"Kita berharap tidak hanya di pulau Jawa saja, tapi berkembang di 17.000 pulau lainya di 34 provinsi," katanya.
Direktur PT Intama Taat Anugerah (ITA), Tjandra Srimulianingsih mengatakan, keberhasilan Kementan dalam mengembangkan genetik ayam kampung Janaka akan didukung langsung melalui pengembangan breeding farm KUB2 yang berkelanjutan. Dukungan tersebut kata Tjandra merupakan kontribusi swasta terhadap upaya negara dalam memenuhi kebutuhan produksi pangan hewani.
"Jadi ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap negara. Tujuanya supaya hasil karya dari anak bangsa (Balitnak Kementan) yang sudah menciptakan genetik ayam kampung unggul bisa dikembangkan lebih besar lagi. Saat ini kami mengembangkan grand parent dan parent stock yang akan menghasilkan ayam kampung lokal berkualitas," katanya.
Tjandra menilai, breeding farm KUB 2 ini juga menjadi momentum bagi swasta untuk membuka lapangan kerja. Terlebih kebutuhan ayam kampung saat ini kian meningkat tajam, seiring membaiknya kondisi ekonomi negera yang sempat terperosok akibat pandemi Covid 19.
Baca Juga: Irigasi Pertanian Dinormalisasi, Produktivitas Pertanian di Jember Meningkat
"Ini salah satu program pembuka lapangan kerja dan penyediaan protein hewani untuk mencerdaskan anak bangsa. Kami pilih janaka 2 karena kami ingin penyediaan ayam kampung atau DOC nya unggul dan berkualitas," katanya.
Perlu diketahui, tahap I Breeding ini dibangun pada lahan seluas 1 hektar dengan 5 kandang yang masing masing berkapasitas 5600 ekor. Breeding farm saat ini memiliki indukan sebanyak 3000 ekor betina GGPS, 5600 ekor betina GP (fase growing) dan 6300 ekor betina PS ( fase growing) dengan perkiraan hasil produksi di tahun 2022 mencapai 1.400.000 ekor DOC.
Di tempat yang sama, SYL juga melepas ekspor telur tetas atau hatching egg (HE) Parent Stock Ayam Broiler PT CJ PIA sebanyak 58.500 butir senilai Rp3 Miliar. Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor komoditas peternakan pada tahun 2021 periode bulan Januari-Oktober mencapai 278.563 Ton dengan nilai US$ 986.378 atau setara Rp14.302 T. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, volume ekspor tahun ini meningkat sebesar 4,53 persen.