Suara.com - Harga minyak dunia naik pada perdagangan, Kamis, setelah jatuh ke posisi terendah enam pekan.
Mengutip CNBC, Jumat (19/11/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 96 sen, atau 1,2 persen menjadi USD81,24 per barel. Brent sempat menyentuh USD79,28 per barel, yang merupakan level terendah sejak 7 Oktober.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate bertambah 65 sen, atau 0,8 persen menjadi USD79,01 per barel. WTI juga jatuh selama sesi tersebut ke tingkat terendah sejak awal bulan lalu di USD77,08.
Harga jatuh ke level terendah enam minggu di awal sesi karena China mengatakan sedang bergerak untuk merilis cadangannya. Melaporkan bahwa Amerika Serikat meminta sejumlah negara konsumen utama untuk mempertimbangkan pelepasan stok minyak guna menurunkan harga.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat di Eropa, Harga Minyak Dunia Langsung Anjlok
Tawaran Washington untuk mendinginkan pasar, meminta China untuk bergabung dalam tindakan terkoordinasi untuk pertama kalinya, terjadi karena harga bensin yang tinggi dan tekanan inflasi lainnya memicu reaksi politik.
Pelepasan cadangan minyak, meski hanya dari Amerika Serikat dan China, kemungkinan akan mendorong harga lebih rendah setidaknya untuk sementara.
Pada Oktober, harga mencapai tertinggi tujuh tahun karena pasar fokus pada rebound cepat dalam permintaan ketika lebih banyak orang menerima vaksinasi Covid-19 dan langkah penguncian dicabut atau dilonggarkan.
Harga menguat karena permintaan meningkat dan Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang disebut OPEC Plus, memutuskan untuk menaikkan produksi secara perlahan.
Badan Energi Internasional dan OPEC mengatakan lebih banyak pasokan akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang, tetapi Washington mendesak untuk laju yang lebih cepat.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Menguat ke Level 82,43 Dolar AS per Barel
Pelepasan cadangan yang diusulkan tersebut merupakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi OPEC , karena melibatkan importir utama China.