“Kami menilai program kemitraan ini sangat penting. Contohnya peran dari Dairy Village yang dikelola oleh Frisian Flag Indonesia di wilayah Subang. DI fasilitas ini terdapat 104 sapi ternak yang berasal dari para peternak sapi lokal,” ungkapnya.
Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro mengakui bahwa perusahaan merasakan manfaat besar dengan adanya program kemitraan dengan koperasi peternak sapi perah lokal. Hal ini dapat menjaga pasokan bahan baku susu segar bagi industri pengolahan susu.
“Industri pengolahan susu merupakan salah satu sektor yang memiliki resiliensi yang tinggi, khususnya di tengah dampak pandemi. Kami juga melihat Indonesia punya potensi besar dalam pengembangan industri poengolahan susu, seperti yang telah dilakukan oleh Frisian Falg Indonesia dalam menambah investasi dalam upaya ekspansi,” paparnya.
Seiring peningkatan investasi tersebut, menurut Andrew, perlu ditopang dengan ketersediaan bahan bakunya sehingga produktivitas dapat terjaga dan berkelanjutan.
“Kemitraan ini juga didukung dengan kebijakan yang baik, khususnya dari Kemenperin,” ujarnya.
Bagi Frisian Flag Indonesia, ada tiga pilar penting dalam menjalankan bisnisnya, yaitu aspek kesehatan, kesejahteraan, dan keselarasan dengan lingkungan.
“Dengan adanya program kemitraan, kami bisa mendorong kesejahteraan para peternak sapi perah lokal. Hal ini menciptakan ekosistem yang saling mebguntgkan dari sektor hulu sampai hilir,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Seluruh Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi menyatakan, adanya dairy village merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan bagi koperasi susu segar.
“Karena kami ingin punya sebuah pertenakan yang dikelola secara modern, dengan kepemilikan dari para peternak lokal. Ini bisa terwujud setelah adanya kemitraan dengan Frisian Flag Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga: Gelar Operasi Patuh di Pelabuhan dan Bandara, Karantina Pertanian Balikpapan Punya Harapan
Menurut Dedi, dairy village punya peran multifungsi. Selain sebagai bisnis, karena dapat menghasilkan keuntungan yang besar, juga berfungsi sebagai “sekolah” bagi para peternak sapi perah lokal dalam meningfkatkan produksinya.