Infografis
Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mendorong perbankan kembali menurunkan suku bunga kredit.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dunia usaha atau masyarakat mengajukan kredit, dengan begitu juga mendorong perekonomian dalam negeri.
"Kami terus mendorong perbankan untuk melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kredit kepada dunia usaha," ujar Perry dalam konferensi pers, Senin (18/11/2021).
Perry memaparkan, di pasar kredit, penurunan SBDK perbankan terus berlanjut, diikuti penurunan suku bunga kredit baru.
Baca Juga: BI Beli SBN Rp 143,32 Triliun untuk Biayai APBN 2021
Penurunan suku bunga kredit itu, didorong dari aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat, dengan begitu mendorong perbaikan persepsi risiko perbankan.
"Sehingga berdampak positif bagi penurunan suku bunga kredit baru," kata dia.
Sementara di pasar uang dan pasar dana, suku bunga PUAB overnight dan suku bunga deposito 1 bulan perbankan telah menurun, masing-masing sebesar 52 bps dan 151 bps sejak Oktober 2020 menjadi 2,80% dan 3,17% pada Oktober 2021.
"Suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah dan likuiditas yang masih longgar mendorong suku bunga kredit perbankan terus dalam tren menurun," kata Perry.
Baca Juga: Bank Indonesia Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%
