Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan banyak komitmen dari negara asing yang didapat Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.
Namun, ia menilai, komitmen-komitmen yang ditawarkan Indonesia tersebut sampai saat ini belum terealisasi.
"Saya ingatkan, memang komitmen ini hanya komitmen-komitmen. Karena saya lihat setiap hari sangat pelan kemajuannya," ujar Luhut dalam webinar ITS pada Rabu (17/11/2021).
Mantan Menkopolhukam ini memberi contoh, dalam komitmen Amerika Serikat dalam membantu penurunan emisi gas rumah kaca yang sampai saat ini belum terealisasi.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Lagi, Menko Luhut Minta Pemerintah Daerah Hati-hati
Bahkan dalam komitmen tersebut, Luhut telah bertemu Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat Pertama untuk Iklim John Kerry dalam komitmen itu.
"Mereka mau kita komitmen, ya kita mau aja asal ada dukungan financial dan teknologi dari negara maju," tegas Luhut.
Padahal, tambah Luhut, janjinya Amerika Serikat bakal menandatangi komitmen proyek 5,6 mega watt dengan investasi USD 25 miliar dalam delapan tahun.
"Jadi masalah ini penting, sekarang apa yang kita konkrit, karena bagaimanapun masalah ini akan menyangkut negara kita," kata Luhut.
Baca Juga: Jawaban Santai Luhut Soal akan Dilaporkan ke Polisi oleh Aktivis; Tinggal Audit Aja