Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Bangsa Indonesia sebenarnya bisa bertahan dari berbagai krisis yang dihadapi. Setidaknya ada tiga krisis yang pernah dialami Bangsa Indonesia.
Mantan Bos Klub Inter Milan melanjutkan, krisis yang pertama yaitu krisis moneter pada 1998.
Bahkan, menurutnya pada krisis itu beberapa pihak menyatakan Indonesia bangkrut. Namun, nyatanya Indonesia bisa rebound, bahkan makin kuat.
"Jadi, semua melihat kita sebelah mata, tapi kita buktikan kepada dunia, kita rebound. Pada 1998, media di sana-sini menulis, Indonesia bubar, nggak, malah makin kuat," ujar Erick dalam Indonesia Human Capital Summit 2021, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga: Erick Thohir Buka Peluang BUMN Kerja Sama dengan Asing, Asalkan Tidak Mendominasi
Krisis yang kedua, kata Erick, yaitu krisis keuangan yang dihadapi seluruh negara di dunia yang ditandai dengan runtuhnya Lehman Brothers. Namun, Indonesia juga bisa kembali bangkit dari krisis tersebut.
Ketiga, Ketua Pelaksana KPCPEN itu juga mengungkapkan Indonesia juga menghadapi krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Akan tetapi, ia menyatakan, banyak yang meremehkan Indonesia dalam penanganan pandemi. Faktanya, pamernya, Indonesia bisa mengendalikan pandemi hingga saat ini.
"Indonesia salah satu negara terbaik dalam penanganan Pandemi Covid-19. Kuncinya apa, ya karena perbedaan kita dan gotong royong kita dan jangan menjadikan ego sebagai motor utama," ucapnya.
Menurut Erick, keberhasilan itu juga berkat dari gotong royong masyarakat dan BUMN yang ikut menangani pandemi Covid-19.
Baca Juga: Akademisi Sebut Erick Thohir Alot soal Bantuan untuk Formula E
"Itu bagian kita memastikan kecepatan yang terjadi, jangan kaki kita terikat oleh struktur atau birokrasi yang hari ini dengan digitalisasi akan menjadi penting, proses bisnis (yang baik) harus karena kita adalah bagian dari Badan Usaha Milik Negara," katanya.