Pengertian Break Event Point, Contoh dan Cara Menghitung

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 16 November 2021 | 18:05 WIB
Pengertian Break Event Point, Contoh dan Cara Menghitung
Ilustrasi Usaha di Rumah. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Break Even Point (BEP) adalah perhitungan keuangan dasar yang menunjukkan berapa modal yang dibutuhkan untuk membuat produk dengan jumlah tertentu.

Dalam ilmu ekonomi, Break Even Point (BEP) selalu menunjukkan persamaan jumlah biaya dan harga produk. Bagi seorang pengusaha, pemahaman tentang break even point adalah hal mutlak.

Tanpa kemampuan menghitung BEP, pebisnis akan mengalami banyak masalah, mulai dari kesulitan menentukan margin laba sampai memprediksi kapan bisnisnya balik modal.

Untuk menghitung besaran BEP, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan antara lain adalah biaya tetap, biaya variabel, biaya campuran, harga pokok penjualan, dan margin laba. Berikut penjelasan lengkapnya.

Baca Juga: Bangun Industri Pengolahan Sampah, Artha Graha Peduli Dukung Startup Anak Bangsa

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya pokok yang akan selalu dikeluarkan perusahaan, bahkan saat tidak memproduksi apa-apa. Beberapa contoh biaya tetap misalnya biaya sewa gedung, biaya perawatan mesin, dan kendaraan.

Biaya Variabel (Variable Cost)

Kebalikan dari biaya tetap, nominal biaya variabel mengikuti jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan. Beberapa hal termasuk ke dalam variable cost adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan peralatan sekali pakai.

Biaya Campuran (Mixed Cost)

Baca Juga: Prospek Kerja Lulusan Jurusan Agribisnis, Ternyata Luar Biasa Banyak!

Biaya campuran atau mixed cost adalah kombinasi biaya tetap dan variabel. Biaya ini biasanya memiliki nominal default yang wajib dibayarkan meski tidak ada aktivitas produksi. Namun, saat produksi dilakukan, jumlahnya juga akan terus meningkat mengikuti output produksi. Contoh-contoh pengeluaran yang termasuk mixed cost adalah tagihan listrik, tagihan air, dan bensin kendaraan.

Harga Pokok Penjualan (HPP)

Setelah biaya-biaya dijumlah, akan terbentuk satu elemen BEP baru, yaitu harga pokok penjualan (HPP). Harga ini merupakan harga murni yang nominalnya sama persis dengan BEP, bahkan banyak orang menyebut keduanya sinonim. Sama dengan BEP, nilai laba di dalam harga pokok penjualan adalah Rp0.

Margin Laba

Elemen terakhir BEP adalah margin laba yang wajib kamu tambahkan pada harga produk Penentuan margin laba dilakukan oleh pemilik bisnis. Kamu bisa menetapkan margin laba dengan nominal berapapun, sesuai harga jual produk yang diinginkan.

Cara Menghitung Break Even Point (BEP)

Menghitung BEP bisa dilakukan melalui tiga tahapan, yakni menghitung BEP per unit, per penjualan, atau per biaya. Tolok ukur BEP per unit adalah nominal fixed cost yang dibagi dengan harga per unit setelah dikurangkan variable cost.

Metode BEP per unit ini cocok jika kamu ingin mengetahui kontribusi produk per unit terhadap pencapaian laba penjualan. Selanjutnya BEP bisa dihitung per penjualan. Cara menghitung BEP per penjualan adalah BEP yang dihitung berdasarkan biaya tetap dibagi selisih antara harga jual dan perbandingan variable cost dengan harga. Terakhir menghitung BEP per biaya dilakukan dengan mengurangkan biaya pokok dengan margin laba atau harga jual.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI