Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim dirinya tidak anti asing. Justru, dia terbuka dengan asing dan boleh bekerja sama dengan BUMN.
Bahkan, ia menekankan BUMN agar tidak tebang pilih dalam bekerja sama dalam suatu bisnis.
"Saya tidak anti asing, saya menekankan BUMN untuk bekerja sama dengan siapapun yang terbaik mau individu mau swasta mau perusahaan asing, terbuka," ujar Erick dalam Indonesia Human Capital Summit 2021, Selasa (16/11/2021)
Namun demikian, Ketua Pelaksana KPCPEN ini meminta BUMN harus menjaga bisnis proses di jalan yang sesuai saat bekerja sama dengan swasta atau asing.
Jangan sampai, lanjut Erick, asing atau swasta mendominasi bisnis, sehingga pasar, hingga sumber daya alam yang dimiliki negara terkuras habis.
"Jangan sampai market kita tidak dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi kita. Jangan sampai SDA kita tidak dipakai untuk pertumbuhan ekonomi kita. Jangan sampai yang kerja nanti bukan kita. Jangan sampai nanti yang berusaha bukan kita, tapi saya tidak anti asing," tegas dia,
Dalam hal ini, Erick pun bakal menindak tegas bagi oknum-oknum di BUMN yang bekerja sama dengan asing untuk merugikan negara.
Ia juga ingin memastikan bahwa BUMN tetap menjadi lokomotif pembangunan nasional.
"Kita harus pastikan BUMN ini menjadi pelayanan publik. Apalagi yang tadi saya sampaikan negara perlu pemasukan, ya kita harus berikan dividen besar-besarnya. Karena ini apa, program pemerintah sangat memerlukan sumber income yang baru," terangnya.
Baca Juga: Meski Sudah Dibuka Sejak Oktober Tak Ada Wisman Datang ke Bali, Apa Penyebabnya?
Erick Thohir juga melihat, kontribusi BUMN kepada negara masih kecil dibandingkan jumlah BUMN yang begitu banyak.