Negara Butuh Pemasukan, Erick Thohir Minta BUMN Gandeng Asing

Selasa, 16 November 2021 | 16:22 WIB
Negara Butuh Pemasukan, Erick Thohir Minta BUMN Gandeng Asing
Menteri BUMN Erick Thohir. Antara/Hafidz Mubarak A/ama/pri.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim dirinya tidak anti asing. Justru, dia terbuka dengan asing dan boleh bekerja sama dengan BUMN.

Bahkan, ia menekankan BUMN agar tidak tebang pilih dalam bekerja sama dalam suatu bisnis.

"Saya tidak anti asing, saya menekankan BUMN untuk bekerja sama dengan siapapun yang terbaik mau individu mau swasta mau perusahaan asing, terbuka," ujar Erick dalam Indonesia Human Capital Summit 2021, Selasa (16/11/2021)

Namun demikian, Ketua Pelaksana KPCPEN ini meminta BUMN harus menjaga bisnis proses di jalan yang sesuai saat bekerja sama dengan swasta atau asing.

Baca Juga: Meski Sudah Dibuka Sejak Oktober Tak Ada Wisman Datang ke Bali, Apa Penyebabnya?

Jangan sampai, lanjut Erick, asing atau swasta mendominasi bisnis, sehingga pasar, hingga sumber daya alam yang dimiliki negara terkuras habis.

"Jangan sampai market kita tidak dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi kita. Jangan sampai SDA kita tidak dipakai untuk pertumbuhan ekonomi kita. Jangan sampai yang kerja nanti bukan kita. Jangan sampai nanti yang berusaha bukan kita, tapi saya tidak anti asing," tegas dia,

Dalam hal ini, Erick pun bakal menindak tegas bagi oknum-oknum di BUMN yang bekerja sama dengan asing untuk merugikan negara.

Ia juga ingin memastikan bahwa BUMN tetap menjadi lokomotif pembangunan nasional.

"Kita harus pastikan BUMN ini menjadi pelayanan publik. Apalagi yang tadi saya sampaikan negara perlu pemasukan, ya kita harus berikan dividen besar-besarnya. Karena ini apa, program pemerintah sangat memerlukan sumber income yang baru," terangnya.

Baca Juga: Adian Napitupulu Sebut Ada Pihak yang Berupaya Adu Domba PDIP dengan Erick Thohir

Erick Thohir juga melihat, kontribusi BUMN kepada negara masih kecil dibandingkan jumlah BUMN yang begitu banyak.

Ia mengungkapkan, dari nilai pendapatan sebesar Rp 1.900 triliun, hanya berkontribusi Rp 13 triliun kepada negara. Pada tahun ini, di semester I 2021 BUMN telah memberikan kontribusi Rp 26 triliun kepada negara.

"Tapi kalau, mohon maaf, saya bekas swasta, dari Rp 1,900 triliun, bottom line 40 t, itu laba bersih sangat amat kecil, berarti ada pemborosan yang luar biasa di tengah, di capex," ujar Erick.

Salah satu kunci untuk meningkatkan kontribusi BUMN ke negara, bilang Erick, yaitu membenahi human capital. Saat ini, Ketua Pelaksana KPCPEN ini, pelayanan BUMN harus lebih efisien dengan digitalisasi.

"Karena itu penting apa, kita switch the programs itu yang saya tekankan sekarang, Bagaimana program-progran BUMN harus juga berdampak kepada jobs," ucap dia.

Erick pun mencontohkan, program penggabungan atau Holdoing BUMN dari BRI, PMN, dan pegadaian justru memberi lapangan pekerjaan bagi para emak-emak.

"BNI sama, saya dorong kenapa, ke diaspora, pekerja migran, karena ini job yang harus kita dorong," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI