Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengevaluasi mendalam terkait kebakaran Kilang Minyak RU IV Cilacap.
Selain itu, Lewat Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Erick Thohir juga meminta menyelidiki kebakaran kilang minyak yang sering terulang.
"Mengenai kejadian terbakarnya tangki di Cilacap, ini kan sudah berapa kali. Kami sudah minta Pertamina lakukan evaluasi khususnya di Cilacap kenapa ada kejadian seperti itu. Jadi kita minta evaluasi menyeluruh dan kenapa bisa terulang," ujar Arya kepada wartawan, Selasa (16/11/2021).
Arya melanjutkan, evaluasi yang dilakukan bukan hanya tangki yang terbakar saja, tetapi Pertamina harus mengevaluasi seluruh area di Kilang Cilacap tersebut.
Baca Juga: Zoro Yakin Kualitas Tangki Pertamina Penuhi Standar: Petir Indonesia Lebih Kuat
"Jadi kita minta evaluasi menyeluruh dan kenapa bisa terulang. Evaluasi harus keseluruhan supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi di Cilacap. Kita harap antisipasi ke depan jangan kejadian lagi. Kita tahu Pertamina lagi improvement tapi ini kejadian lagi. Jadi harus evaluasi total, khususnya Cilacap," tegas dia.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) telah berhasil memadamkan kebarakan yang terjadi di Kilang Minyak Pertamina RU IV Cilacap. Api berhasil dipadamkan pada pukul 07.45 WIB.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, sebenarnya api telah padam pada pukul 23.05 WIB. Hanya saja, lanjut dia, ada foam yang membuat api kembali menyala.
"Secara garis besar, pemadaman berhasil dilakukan, saya sendiri memantau dari CCTV, sebenarnya jam 23.05 WIB api sudah padam, cuma ada foam jadi ada api kembali, dan saat tadi sudah 7 pagi sudah dipadamkan," ujar Nicke dalam konferensi pers, Minggu (14/11/2021).
Namun demikian, Nicke memastikan semua kondisi di Kilang Minyak Pertamina RU IV Cilacap telah aman.
Baca Juga: 2 Opsi Penyelamatan Garuda: Suntikan Dana BUMN Atau Tawarkan Pada Investor
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya, mengatakan tangki yang terbakar, Sabtu (13/11/2021) berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.
Kilang Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina, dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari.
Kilang ini memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.
Saat ini pihaknya masih berupaya melakukan pemadaman kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap itu.
“Kebakaran mulai sekitar pukul 19.20 WIB, terjadi di sebuah tangki berisi produk Pertalite,” ujar Ifki dikutip dari Solopos.com--jaringan Suara.com.
Ifki menegaskan saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.
Meski demikian, upaya pemadaman dilakukan secara intensif dengan menggunakan high capacity foam monitor pada tangki berisi Pertalite, yang juga dikenal sebagai BBM sejuta umat itu.
“Sedangkan untuk tangki di sekitar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle untuk mencegah merambatnya kebakaran,” imbuhnya.