Suara.com - Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Oktober 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada bulan laporan sebesar USD5,73 miliar. Ini merupakan surplus terbesar selama 18 bulan berturut-turut dan terpanjang dalam sejarah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengucap syukur atas capaian surplus neraca perdagangan Indonesia ditengah pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah neraca perdagangan kita dalam 18 bulan berturut-turut mengalami surplus terus-menerus dan akumulasi sepanjang tahun 2021 sebesar 30,8 miliar," kata Airlangga dalam acara CEO Networking 2021 secara virtual, Selasa (16/11/2021).
Surplus ini ditopang nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2021 mencapai USD22,03 miliar atau naik 6,89 persen dibanding ekspor September 2021. Dibanding Oktober 2020 nilai ekspor naik sebesar 53,35 persen.
Baca Juga: Indeks Pembangunan Manusia Naik, Bayi yang Lahir Tahun 2021 Bisa Berumur Panjang
Nilai ekspor Indonesia pada Oktober lalu melampaui ekspor pada Agustus 2020 yang sebesar USD13,07 miliar dan mencatatkan sejarah baru bagi kinerja ekspor Indonesia.
"Momen ini perlu kita dorong terutama juga dalam mendukung efektivitas penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Airlangga menuturkan penanganan pandemi Covid-19 dengan menerapkan kebijakan gas-rem merupakan buah manis capaian pemulihan ekonomi yang saat ini mulai dirasakan.
"Kebijakan gas dan rem gas ini terbukti dalam penanganan pandemi Covid-19, jika dibandingkan dengan kawasan ASEAN kita terbukti salah satu yang bisa menangani secara lebih balance. Namun kita tetap harus waspada agar kondisi tetap dijaga," pungkasnya.
Baca Juga: Nilai Ekspor Oktober 2021 Catat Sejarah, Apa Sebabnya?