Saham PBRX Melesat Setelah Permohonan Pailit Maybank Ditolak

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 16 November 2021 | 09:26 WIB
Saham PBRX Melesat Setelah Permohonan Pailit Maybank Ditolak
Ilustrasi pergerakan saham.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) kepada PT Pan Brothers Tbk (PBRX) resmi ditolak oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Jakarta Pusat (PN Jakarta Pusat) pada sidang 11 November 2021.

Majelis Hakim memutuskan untuk menolak permohonan pailit yang diajukan Maybank untuk seluruhnya dan menghukum Maybank untuk membayar biaya perkara yang timbul akibat permohonan pernyataan pailit ini.

Setidaknya ada tiga pertimbangan hukum Majelis Hakim atas amar putusan tersebut.

Pertama, Majelis Hakim menilai bahwa masih adanya hubungan hukum antara perseroan dan para kreditornya yang sedang dalam upaya penyelesaian dan tengah berjalan di Pengadilan Negara Singapura.

Baca Juga: Peringati Satu Dekade, Maybank Marathon Digelar secara Virtual

Kedua, Majelis Hakim berpendapat, jika permohonan pailit dipertahankan, maka akan menjadi tali simpul permasalahan yang tak lagi sederhana.

Ketiga, Majelis Hakim menilai pemenuhan unsur syarat formil atas upaya hukum Kepailitan tidak dapat dibuktikan secara sederhana sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (4) dalam UndangUndang Kepailitan, sehingga patut untuk ditolak.

“Perseroan sepenuhnya menghormati dan menyambut baik putusan hukum yang telah diputuskan PN Jakarta Pusat,” ucap Corporate Secretary Pan Brothers, Iswardeni dalam keterangannya ditulis Selasa (16/11/2021).

Saat ini Pan Brothers dan grup usaha bersama Penasehat Keuangan maupun Penasehat Hukum dapat kembali fokus kepada penyelesaian restrukturisasi.

Di mana saat ini telah menyelesaikan skema-skema restrukturisasi dan menyampaikan proposal term sheet kepada bank-bank di sindikasi maupun bilateral.

Baca Juga: Kuartal III-2021, Laba Maybank Indonesia Naik Menjadi Rp1,48 Triliun

Di dalam term sheet, perseroan dan grup usaha mengajukan perpanjangan jatuh tempo dua tahun untuk fasilitas pinjaman bilateral aktif dan sindikasi, dan tiga tahun untuk fasilitas pinjaman bilateral pasif. Secara umum bank-bank dimaksud telah menyetujui proposal term sheet sebagaimana dimaksud.

Dia menyebut, berbagai tantangan selama pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kinerja perusahaan secara umum. Namun, di tengah situasi yang kurang mendukung, perseroan masih dapat membukukan laba positif hingga saat ini.

“Semua itu dapat terealisasi karena dukungan dan kepercayaan dari buyer dan supplier agar kegiatan operasional dapat terus berjalan normal tanpa adanya pengurangan karyawan/PHK. Bahkan, sejak bulan Oktober 2020 sampai dengan saat ini, Pan Brothers dan grup selalu dan tetap membayar kewajiban bunga secara rutin,” ujar Iswardeni.

Pengajuan kepailitan ini telah diajukan oleh Maybank ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak awal Agustus 2021 lalu, setelah sebelumnya Maybank juga mengajukan gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) kepada Pengadilan Niaga pada PN Jakarta Pusat pada 24 Mei 2021 dan ditolak oleh Majelis hakim pada 27 Juli 2021.

“Kami percaya bahwa semua usaha maksimal yang telah kami lakukan akan dapat mewujudkan rencana bisnis perseroan dan sejalan dengan upaya permerintah mendukung pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ungkap dia.

Saat ini, market untuk industri perseroan sangat terbuka dengan peluang menerima shifting order dari banyak negara, yang melihat Indonesia sebagai negara yang paling siap untuk menerima itu.

“Dan Pan Brothers dan grup merupakan produsen partner dari berbagai brand dunia yang memiliki tingkat compliance yang tinggi baik compliance social, safety, maupun technical dengan standard ekspor,” tegas dia.

Saham perseroan diprediksi mengalami kenaikan

Dia mengaku, beberapa investor pasar modal mengakui harga saham Pan Brothers tidak mencerimkan kondisi fudamentalnya.

“Ini undervalue jika melihat track record PBRX diperdagangkan cukup lama di kisaran harga Rp 450-500 per lembar saham. Ini equivalent dengan PER 8 sampai dengan 9 x,” sebut dia.

Di periode Mei-Juli 2021 (saat permohonan PKPU diajukan) saham Pan Brothers berada di kisaran Rp162-172 per saham. Pada Agustus 2021 (saat permohonan pailit diajukan) harga saham perseroan di kisaran Rp162-167 per saham.

Dia optimis, setelah ada berita positif ini maka harga saham Pan Brothers bias balik ke harga yang wajar dan naik bertahap di kisaran Rp 400 per saham, dengan PER 7,5 x. Angka itu mengacu harga tertinggi saham perseroan sebesar Rp180 per saham di Jumat, 12 November 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI