Yang kedua, disampaikan Bayu, saat ini telah ada yang disebut Green Economy Initiative.
“Ini low carbon development process yang juga sudah diterapkan oleh pemerintah. Dan ini bahkan menjadi bagian dari kerja sama internasional dalam menyusunnya,” terang Bayu.
Dari sisi Kementerian Perdagangan, Bayu mengatakan saat ini aspek sustainability telah menjadi salah satu tema diplomasi internasional yang terpenting. Hal tersebut dilakukan baik dalam konteks perundingan maupun dalam diplomasi perdagangan yang konteksnya promotif.
“Kita selalu tunjukkan, kita luruskan persepsi-persepsi yang berkembang, bahwa apa yang dicapai oleh Indonesia, apa yang dilakukan oleh Indonesia, mungkin memang belum sempurna. Tetapi sudah sangat jauh lebih advance bahkan dibandingkan dengan banyak negara pada peer group kita. Peer group melihatnya bagaimana, salah satunya bisa melalui income per capita. Dengan peer group itu, Indonesia sangat maju dan ini diakui dunia,” ucap Bayu.
Hal yang Bayu tekankan adalah mempersiapkan diri kita terkait teknologi jangka panjang, yang akan menjadi bagian tak terpisahkan dari sustainability.
“Kalau tadi dikatakan 10-15 tahun mendatang, itu artinya anak SD sekarang harus sudah disiapkan karena 15 tahun lagi mereka yang akan jadi lulusan sarjana, yang akan bekerja mengembangkan teknologi-teknologi tadi. Jadi investasi waktu, investasi SDM, investasi riset, itu sangat kritikal. Indonesia negara kepulauan, tropis, teknologinya harus disesuaikan dengan kita dan harus kita kembangkan sendiri,” tegas Bayu.