Suara.com - Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dislaurskan hingga 12 November 2021 sudah mencapai Rp483,91 triliun atau 65 persen dari pagu 2021 yang sebesar Rp744,77 triliun.
Lebih jauh, realisasi anggaran program PEN untuk klaster kesehatan adalah Rp129,3 triliun atau 60,1 persen dari target, dan anggaran perlindungan sosial Rp139,04 triliun atau 74,5 persen dari target.
“Dan tentunya berbagai program PEN lainnya telah dilaksanakan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Presiden, usai rapat terbatas evaluasi PPKM, di Jakarta, Senin (15/11/2021) kemarin.
Tidak hanya dua klaster kesehatan dan perlindungan sosial, program PEN juga mencakup klaster program prioritas dengan realisasi anggaran Rp74,39 triliun atau 63 persen dari target, realisasi anggaran klaster dukungan UMKM dan korporasi sebanyak Rp78 triliun atau 48,5 persen dari arget, dan realisasi anggaran insentif usaha Rp62,47 triliun atau 99,4 persen dari target.
Baca Juga: Audiensi dengan KPU, Jokowi Minta Anggaran Pemilu 2024 Disusun Lebih Efisien
Anggaran paling besar ada pada klaster program kesehatan, anggaran untuk vaksinasi, yakni pengadaan dan pelaksanaan yakni Rp26,6 triliun atau 46,1 persen dari pagu, sedangkan realisasi anggaran untuk diagnostik (pengujian dan pelacakan) sebesar 68,7 persen atau Rp3,09 triliun, dan anggaran untuk program terapeutik (insentif dan santunan tenaga kesehatan) sebesar 76,4 persen atau Rp14,47 triliun.
Sedangkan di klaster program perlindungan sosial, realisasi anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) tercatat paling signifikan yakni 94,3 persen atau Rp26,6 persen dari target Rp28,31 triliun.